Magnus Carlsen, Grand Master catur dunia asal Norwegia baru-baru ini memberikan pendapatnya tentang kemampuan bermain catur orang terkaya di dunia seperti Mark Zuckerberg, Sam Altman hingga Elon Musk.
Magnus memberikan pendapatnya saat menjadi komentator di ajang permainan catur AI di Kaggle Game Arena milik Google. Ia menyaksikan sejumlah LLM terkemuka di dunia seperti Grok 4 dari xAI, o3, 04-mini milik OpenAI, Gemini 2.5 Pro, Gemini 2.5 Flash milik Google, Claude 4 Opus dari Anthroopic, DeepSeek R1 dan Kimi k2 milik Moonshot AI, adu kekuatan bermain sampai tahap final.
Dari segi permainan, Carlsen sebenarnya tak terlalu terkesan dengan pertandingan ini. Menonton LLM terbaik dunia bermain catur "seperti menonton pertandingan anak-anak," katanya.
Namun pengalamannya bermain dengan para miliarder menjadi obrolan menarik tersendiri dalam ajang itu.
"Saya pernah bermain di turnamen catur yang sama dengan CEO OpenAI, Sam Altman di Silicon Valley. Anish Giri (GM catur asal Belanda) ada di timnya. Sam tidak terlalu bagus, Giri sangat tidak senang satu tim dengannya," kelakar Carlsen sambil tertawa.
"Tapi dia justru belajar banyak dari pengalaman itu. Terlihat jelas bahwa dia sangat cerdas."
Carlsen juga berbicara tentang bermain di turnamen dengan CEO Facebook, Mark Zuckerberg. Bagaimana pendapatnya?
"Dia tidak terlalu tahu catur, tapi dia sedikit mirip dengan Sam Altman. Saya pikir dia bahkan lebih baik. Dia belajar dengan sangat, sangat cepat,” kata Carlsen.
Carlsen juga mengungkapkan pendapatnya tentang pemilik platform media sosial X, Elon Musk. Carlsen mengaku belum pernah secara langsung berbicara dengannya dan menurutnya Elon tak begitu peduli dengan Catur.
"Saya pernah bertemu Elon secara langsung, tetapi saya belum pernah berbicara dengannya. Anda tahu, dia terkenal tidak terlalu respect dengan pemain catur atau permainannya,” kata Carlsen.
Selama pengalamannya bertemu dengan para miliarder, ada satu sosok yang menurutnya lebih baik dalam bermain catur. Ia adalah CEO Deepmind Technologies, Demis Hassabis. Sebagai informasi, Hassabis baru saja dianugerahi Nobel dalam Kimia.
“Saya bermain dengan Demis beberapa tahun yang lalu di London Chess Classic. (Bermain dengannya) sangat menyenangkan. Demis fantastis. Saya sudah bertemu dengannya berkali-kali,” kata Carlsen.
Juara catur dunia lima kali itu mengatakan bahwa Hassabis sedikit kaku dalam permainan. CEO Google-Deepmind Lab itu gemar mengeluarkan strategi ‘Botvinik’ sebagai putih.
Carlsen juga memuji kontribusi Hassabis di luar permainan catur. Hassabis dianugerahi Nobel atas kontribusi dalam pengembangan algoritma AI yang mampu memecahkan ...