Majelis Pendidikan Dasar Menengah dan Pendidikan Non Formal Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah menggelar Kampanye Perlindungan Anak di Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat, Sabtu (9/8/2025).
REPUBLIKA.CO.ID, KETAPANG -- Dalam rangka mendukung kampanye perlindungan anak, Majelis Pendidikan Dasar Menengah dan Pendidikan Non Formal (Dikdasmen PNF) Pimpinan Pusat Muhammadiyah menggelar program Kolaborasi untuk Edukasi Anak Indonesia (KREASI). Kegiatan ini berlangsung di halaman kompleks Citimal, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat, Sabtu (9/8/2025).
Turut hadir memeriahkan acara tersebut antara lain adalah Wakil Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Jasra Putra; Sekretaris Majelis Dikdasmen PNF Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah M Khoirul Huda; dan anggota Majelis Dikdasmen PNF PP Muhammadiyah Dendi Wijaya Saputra. Hadir pula Bupati Ketapang Alexander Wilyo bersama jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Ketapang.
Mengusung tema "Anak Indonesia Hebat: Stop Kekerasan Terhadap Anak", kampanye ini diikuti sejumlah kepala sekolah dan ratusan siswa di Kabupaten Ketapang. Kegiatan tersebut bertujuan menumbuhkan kesadaran bersama tentang pentingnya perlindungan terhadap anak.
Dalam sambutannya, M Khoirul Huda menegaskan komitmen Persyarikatan untuk terus memajukan sistem pendidikan. Menurutnya, generasi unggul Indonesia hanya dapat terwujud melalui sinergi semua pihak.
“Sekolah, masyarakat, dan pemerintah menjadi tiga komponen penting dalam mewujudkan generasi yang unggul dan berkemajuan,” ujar dia, dikutip dari pernyataan tertulis, Sabtu (9/8/2025).
Sementara itu, Wakil Ketua KPAI Jasra Putra menyoroti tingginya angka perkawinan anak. Ia menegaskan penanganan masalah ini memerlukan dukungan kolektif seluruh elemen masyarakat dan negara.
“Ini adalah peran kita semua, tidak bisa diserahkan semuanya kepada Pak Bupati. Jadi peran keluarga, peran tokoh adat dan agama jangan sampai ada perkawinan anak,” jelasnya.
Kampanye Perlindungan Anak KREASI Ketapang mendapat sambutan positif dari bupati setempat. Alexander Wilyo menegaskan, program ini harus berdampak nyata.
“Saya harapkan kampanya ini tidak hanya hari ini, saat ini, dan bukan hanya slogan. Tapi benar benar kita bisa implementasikan secara nyata,” tegasnya.