REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kadin Indonesia menggelar retret empat hari di Akademi Militer, Kota Magelang, Jawa Tengah, Kamis (7/8/2025) hingga Ahad (10/8/2025). Masa retret dimanfaatkan oleh 250 anggota Kadin se-Indonesia untuk memperkuat semangat Indonesia Incorporated (Inc) atau gotong royong untuk bersama-sama mendukung visi besar Presiden Prabowo Subianto agar pertumbuhan ekonomi 8 persen bisa tercapai.
Sebagai negara dengan potensi sumber daya alam (SDA) dan sumber daya manusia (SDM) yang besar, Indonesia diharapkan mampu mencapai kemandirian di bidang ekonomi. Selain itu, juga menjadi bangsa yang sejahtera, kuat, dan besar.
"Untuk memahami, mencerap, dan menghayati visi besar Presiden, Kadin perlu waktu khusus dan tenang, yakni retret," kata Ketua Umum Kadin Indonesia Anindya Novyan Bakrie dalam acara makan malam dengan para pemimpin redaksi media arus utama di Jakarta, Senin (4/8/2025).
Anindya menyampaikan visi besar Presiden Prabowo adalah "Bersama Indonesia Maju Menuju Indonesia Emas 2045". Visi itu menjadi fondasi seluruh kebijakan dan program pemerintahannya selama periode 2024-2029, dengan tujuan mewujudkan Indonesia sebagai negara maju, kuat, mandiri, adil, dan makmur saat usia kemerdekaan mencapai 100 tahun pada tahun 2045.
Menurut Anindya, Presiden Prabowo sangat menekankan semangat kebersamaan. Untuk itu, kebersamaan harus tercermin dalam semangat Indonesia Inc, semangat gotong royong, atau semangat kolaborasi semua pihak pihak.
Visi besar tersebut tidak bisa dijalankan hanya oleh pemerintah, melainkan oleh semua pihak. Termasuk, para pelaku usaha yang tergabung dalam Kadin Indonesia.
"Para anggota Kadin, pusat hingga daerah, harus benar-benar menjadi pelaku usaha yang tangguh, pengusaha pejuang yang memiliki wawasan kebangsaan dan global, serta terus berusaha melakukan perbaikan kinerja agar naik kelas ke level nasional dan internasional," ucap Anindya.
Untuk mewujudkan visi besarnya, kata Anindya, Presiden Prabowo sudah meluncurkan Asta Cita atau delapan cita-cita luhur yang menjadi misi pemerintahannya. Presiden Prabowo, sambung dia, juga sudah menyampaikan 17 program kerja dan delapan quick wins.
Melihat ketertinggalan Indonesia di bidang ekonomi, lanjut Anindya, Presiden Prabowo menjalankan sejumlah program besar dan masif. Di bidang investasi, Presiden membentuk Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara Indonesia), yang mengonsolidasikan dan mengoptimalkan investasi pemerintah untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.
Untuk menggerakkan ekonomi masyarakat perdesaan dan masyarakat menengah-bawah di perkotaan, kata Anindya, Presiden Prabowo meluncurkan 80.081 Koperasi Desa/Kelurahan Merah-Putih. Untuk menyukseskan program itu, pada tahun anggaran 2026, pemerintah mengalokasikan dana Rp 457,5 triliun yang berasal dari Sisa Anggaran Lebih (SAL) 2024.
Program besar lainnya adalah program Makan Bergizi Gratis (MBG), Klinik Gotong Royong untuk pemeriksaan kesehatan gratis, Pembangunan Tiga Juta Rumah, termasuk lewat renovasi rumah tak layak huni, dan program Pengiriman Pekerja Migran. Keempat program ini juga dijalankan dengan masif.
"Presiden selalu menekankan agar semua program yang dijalankan memberikan dampak nyata kepada masyarakat," ujar Anindya.
Selain program yang sudah disebutkan, program masif lainnya adalah Kredit Usaha Rakyat (KUR). Presiden memerintahkan agar KUR lebih banyak diarahkan ke sektor produktif, seperti pertanian, peternakan, perikanan, dan industri pengolahan.