
PELAJAR Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 2 Kota Makassar, Sulawesi Selatan, menjalani pemeriksaan kesehatan gratis sebagai bagian dari program nasional Penjaringan Anak Usia Sekolah. Kegiatan ini menyasar seluruh murid, khususnya kelas 1, dan bertujuan menanamkan kesadaran hidup sehat sejak dini.
Pemeriksaan dilakukan langsung di lingkungan sekolah oleh tenaga kesehatan, mencakup pemeriksaan gigi dan mulut, pengukuran tinggi dan berat badan, pemeriksaan kebersihan pribadi, juga pemberian obat cacing sebagai upaya pencegahan penyakit.
Kegiatan ini dilaksanakan berdasarkan Surat Edaran Sekretaris Jenderal Kementerian Agama RI Nomor 22 Tahun 2025 tertanggal 30 Juni 2025, tentang Dukungan Pelaksanaan Pemeriksaan Kesehatan Gratis di Madrasah, Satuan Pendidikan Keagamaan dan Pesantren.
Ketua Tim Humas Data dan Informasi (HDI) Kanwil Kemenag Sulsel H. Mawardi Siraj menyebutkan, surat edaran tersebut secara khusus meminta seluruh kepala kantor Kemenag kabupaten/kota untuk menyampaikan dukungan pelaksanaan pemeriksaan kesehatan gratis kepada semua satuan pendidikan di kabupaten/kota baik RA, MI, MTs, dan MA.
Melakukan sosialisasi dan pemantauan pelaksanaan pemeriksaan kesehatan gratis pada setiap satuan pendidikan di wilayah masing-masing.
Instruksi ini disampaikan kembali oleh Kepala Kantor Wilayah Kemenag Sulsel, H. Ali Yafid, melalui surat resmi bernomor B-420/Kw.21.2/PP/07/2025, tertanggal 31 Juli 2025.
"Hal ini menjadi bentuk keseriusan pemerintah dalam menjaga dan meningkatkan derajat kesehatan peserta didik, khususnya di lingkungan pendidikan keagamaan," seru Mawardi, Selasa (5/8).
Kepala MIN 2 Makassar, Nelvy, menyambut baik kegiatan tersebut dan menyebutnya sebagai bentuk nyata perhatian terhadap peserta didik.
“Pemeriksaan ini bukan sekadar soal fisik, tetapi juga bentuk edukasi agar anak-anak mencintai diri mereka sendiri sejak dini. Sejalan dengan nilai Panca Cinta Kementerian Agama, terutama cinta kepada diri dan sesama,” sebutnya.
Nelvy berharap kegiatan serupa dapat rutin dilaksanakan dan menjangkau lebih banyak madrasah, khususnya yang berada di daerah terpencil.
Mawardi menambahkan, untuk penyelenggaraannya, tentu bekolaborasi dengan lintas sektor, antara Kementerian Agama dan Kementerian Kesehatan, dengan pelibatan Dinas Kesehatan setempat serta puskesmas terdekat.
"Pelaksanaan dilakukan secara bertahap berdasarkan kesiapan wilayah. Beberapa sekolah keagamaan di kabupaten seperti Toraja dan Enrekang telah lebih dulu menggelar kegiatan serupa. Diharapkan seluruh madrasah dapat segera terjangkau program ini," tambah Mawardi.
Dengan kegiatan pemeriksaan langsung di sekolah, peserta didik tidak hanya mendapatkan layanan kesehatan, tetapi juga pembelajaran praktis untuk hidup bersih, sehat, dan sadar diri. Sebuah pondasi penting menuju generasi Indonesia yang unggul dan berdaya saing. (LN/E-4)