Wamendiktisaintek Prof Stella Christie.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek) Stella Christie mengajak kepada seluruh anak Indonesia untuk tidak perlu khawatir dalam memilih jurusan yang tidak umum, salah satunya yang terkait dengan keantariksaan.
Dalam kegiatan diskusi panel bertajuk "Antariksa: Urgensi dan Relevansi untuk Indonesia" di Jakarta, Kamis, Stella menyebutkan bisnis di bidang keantariksaan memerlukan banyak sumber daya manusia yang kompeten di bidangnya.
"Ini saya rasa publik jarang yang tahu bahwa antariksa itu bukan niche industry. Kepikirannya mungkin kalau antariksa itu hanya ada satu lowongan pekerjaan, jadi astronot, satu astronot dalam 10 tahun. Padahal, yang saya pelajari tidak demikian ya, bahwa antariksa itu adalah industri besar," katanya.
Wamendiktisaintek menjelaskan Indonesia memiliki peluang yang besar dalam bidang antariksa. Sebab, Indonesia berada di wilayah Garis Khatulistiwa, di mana pada umumnya satelit mengorbit di sekitar wilayah kutub.
"Sehingga, nilai ekonomi dan tentu saja lapangan pekerjaan yang tersedia pada saat ini di antariksa itu besar. Dan itu yang mungkin belum diketahui publik, sehingga mereka segan mengambil bidang-bidang yang nantinya bisa berhubungan dengan antariksa," lanjutnya.
Tak hanya itu, Stella menekankan keilmuan di bidang antariksa juga memiliki peran strategis di bidang pertahanan nasional.
Ia menuturkan Presiden RI Prabowo Subianto telah berkali-kali menegaskan bahwa satelit dan antariksa Indonesia merupakan hal yang penting, khususnya dalam menjaga kedaulatan dan ketahanan Indonesia.
"Satelit antariksa adalah satu bagian yang luar biasa pentingnya, karena seluruh data-data di negara kita, data mengenai pertanian, data mengenai maritim, semuanya itu akan kita bisa punyai jika kita punya sistem antariksa, sistem satelit yang baik," ucap Stella Christie.
sumber : Antara