
ANALIS kajian Timur Tengah Universitas Indonesia (UI) Muhammad Syaroni Rofii menilai bahwa Indonesia dapat mengajukan mosi untuk mengangkat isu kelaparan di Jalur Gaza, Palestina, pada Sidang Majelis Umum PBB September mendatang.
"Indonesia selaku anggota Dewan HAM PBB bisa mengajukan mosi untuk mengangkat isu kelaparan di Gaza sebagai agenda persidangan di PBB pada September mendatang," kata Syaroni saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Selasa (26/8).
Menurutnya, hal itu juga dapat memicu respons dari negara-negara Barat yang sudah mulai mengalihkan dukungan ke Palestina.
Syaroni mengatakan saat ini terjadi tren negara-negara besar seperti Prancis, Kanada, Belanda, dan Eropa memberikan dukungan untuk Kemerdekaan Palestina. Kondisi ini menjadi peluang bagi Indonesia untuk meyakinkan negara lain agar bisa ikut gelombang besar mengakui Negara Palestina.
"Indonesia bisa menggerakkan negara kelompok Non-Blok untuk bisa menyuarakan sikap yang sama," katanya.
Lebih lanjut ia mengatakan Presiden Prabowo Subianto dan Menteri Luar Negeri Sugiono perlu aktif menggalang dukungan ke pemimpin negara yang memiliki kepedulian yang sama, terutama negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) dan negara Global South.
Syaroni berpendapat bahwa OKI perlu mempertajam visi mereka dalam urusan Kemerdekaan Palestina, terlebih karena didorong oleh motivasi pengakuan dari negara-negara Barat. OKI juga perlu menggelar pertemuan untuk menyamakan sikap sebelum Sidang PBB berlangsung.
Untuk saat ini, katanya, OKI harus menyikapi blokade bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza sebagai wujud pembelaan terhadap isu Palestina, dengan suplai bantuan kemanusiaan terus dilanjutkan dan membuka blokade yang hingga kini masih diberlakukan oleh Zionis. (Ant/I-2)