Adapun pada kemarin, IHSG ditutup naik 2,44 persen ke posisi 7.791,70, mencatatkan rekor all time high. Hampir seluruh sektor menguat, dipimpin sektor teknologi.
Eastspring Investments mencatat arus investor asing kembali masuk pasar saham, catat pembelian bersih mencapai Rp 2,21 triliun. Tingginya pembelian bersih ini dipengaruhi oleh aksi crossing saham AMMN yang hampir mencapai nilai Rp 1 triliun.
Namun, Rupiah cenderung bergerak terbatas, melemah tipis 0,06 persen menjadi Rp 16.290 per Dolar AS. Di pasar obligasi, indeks obligasi naik 0,07 persen dan imbal hasil SBN tenor 10-tahun turun 1 bps ke level 6,43 persen.
Adapun untuk kondisi market global, pasar saham Amerika Serikat ditutup pada rekor tertinggi, dengan S&P 500 naik 1,13 persen dan Nasdaq 100 naik 1,33 persen setelah data inflasi terbaru menunjukkan bahwa The Fed berpotensi melanjutkan pemangkasan suku bunga bulan depan.
Indeks harga konsumen (Juli) tumbuh 2,7 persen (year on year/yoy) dan 0,2 persen (month to month/mom), sejalan dengan ekspektasi para ekonom (2,8 persen YoY dan 0,2 persen MoM).
Pasar saham Asia juga menguat, dengan MSCI Asia Pacific naik 0,62 persen, karena meredanya kekhawatiran dagang global setelah Trump memperpanjang jeda tarif barang-barang dari China selama 90 hari, dengan semua elemen perjanjian lainnya tetap sama.
CSI 300 China naik 0,52 persen dan Hang Seng Hong Kong naik 0,25 persen. Sementara Nikkei Jepang menguat 2,15 persen usai dibuka kembali setelah hari libur.