Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi menguat dalam jangka pendek, namun masih dibayangi potensi koreksi (melemah) pada perdagangan Rabu (6/8). Pada perdagangan Selasa (5/8) IHSG ditutup naik 50,539 poin (0,68 persen) ke posisi 7.515,185.
Analis Phintraco Sekuritas, Valdy Kurniawan, menyebutkan bahwa rebound indeks terjadi seiring ekspektasi penurunan suku bunga oleh The Fed, serta rilis data pertumbuhan ekonomi kuartal II-2025 yang lebih tinggi dari perkiraan.
“Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II 2025 tercatat sebesar 3,7 persen qtq, pulih dari kontraksi 0,98 persen qtq pada kuartal I 2025 serta di atas perkiraan yang sebesar 3,7 persen qtq,” kata Valdy dalam prediksinya, Rabu (6/8).
Valdy mencatat bahwa ini adalah pertumbuhan kuartalan tertinggi sejak kuartal III-2020, yang didorong oleh peningkatan konsumsi selama masa libur panjang, aktivitas keagamaan, dan sektor pariwisata. Konsumsi rumah tangga naik 3,14 persen yang turut disokong stimulus fiskal sekitar Rp 24 triliun.
Secara tahunan, ekonomi Indonesia tumbuh 5,12 persen pada kuartal II, lebih tinggi dari 4,87 persen pada kuartal sebelumnya dan juga mengalahkan konsensus pasar yang sebesar 4,8 persen .
“Membaiknya pertumbuhan ekonomi pada kuartal II 2025 ini menimbulkan optimisme akan pemulihan pertumbuhan ekonomi sepanjang tahun 2025 yang lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya,” ungkapnya.
Secara teknikal, Valdy menjelaskan bahwa indikator Stochastic RSI mendekati area oversold dengan volume beli yang meningkat. Namun, indikator MACD masih menunjukkan potensi terbentuknya Death Cross.
Dalam situasi ini, IHSG diperkirakan akan menguji resistance di level 7.550–7.580, namun tetap dibayangi potensi aksi ambil untung (profit taking).
Adapun saham-saham pilihan Phintraco untuk perdagangan 6 Agustus antara lain BMRI, BRIS, BBTN, SSIA, dan CLEO.
Sementara itu, analis MNC Sekuritas memperingatkan bahwa meski IHSG menguat dengan volume pembelian yang muncul, pergerakannya masih berada dalam bagian dari wave (iv) dari wave [c], sehingga masih rawan koreksi.
“IHSG masih rawan melanjutkan koreksinya untuk menguji 7.259–7.415 sekaligus menguji area support terdekatnya,” tulis MNC Sekuritas dalam riset harian.
Adapun level support IHSG saat ini berada di 7.240 dan 7.415, dengan resistance di kisaran 7.675 hingga 7.758.
Beberapa saham yang disorot oleh MNC Sekuritas adalah AUTO (Astra Otoparts) yang berada di awal wave [v] dari wave C.
“Selama masih mampu berada di atas 2.110 sebagai stoplossnya, maka posisi AUTO sedang berada pada awal wave [v],” sebut analis.
Kemudian, BRIS yang menguat 1,09 persen ke 2.780 dan menembus MA20 dan MA200, dengan potensi menuju 2.900. CTRA yang diperkirakan berada di bagian wave [c] dari wave B, dengan target penguatan ke 1.005.
Sementara itu, CPIN disarankan untuk sell on strength karena berpotensi koreksi lebih lanjut dari wave [b] ke rentang 4.360–4.640.
Disclaimer: Keputusan investasi sepenuhnya didasarkan pada pertimbangan dan keputusan pembaca. Berita ini bukan merupakan ajakan untuk membeli, menahan, atau menjual suatu produk investasi tertentu.