IESR: Pengembangan PLTS Skala Besar Masih Hadapi Tantangan

1 day ago 6
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Institute for Essential Services Reform (IESR) menilai pengembangan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) skala besar masih menghadapi sejumlah tantangan, di tengah target pemerintah mencapai kapasitas PLTS 17,1 GW dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL). Analis Ketenagalistrikan dan Energi Terbarukan IESR, Alvin Putra, menyebut tantangan pertama terletak pada mekanisme pengadaan energi terbarukan.

“Evaluasi terbesarnya adalah di mekanisme pengadaannya. Selama ini mekanisme pengadaan energi baru terbarukan (EBT) masih belum memiliki kerangka yang jelas,” kata Alvin dalam media briefing di Jakarta, Selasa (2/9/2025).

Ia menilai meskipun ada perbaikan regulasi, seperti Peraturan Menteri ESDM Nomor 50 Tahun 2017 yang sebelumnya membatasi harga jual listrik, pengadaan di PLN masih menjadi hambatan. Beberapa proyek besar, lanjutnya, dijalankan melalui mekanisme strategic partnership alih-alih tender murni independent power producer (IPP) berdasarkan Perpres Nomor 112 Tahun 2022.

Tantangan kedua muncul pada tahap persiapan proyek. Alvin mencontohkan proyek PLTS di Bali bagian barat yang terkendala akuisisi lahan. Ia menekankan perlunya transparansi dalam perencanaan dan perizinan untuk mencegah penundaan.

“Pemerintah perlu meningkatkan transparansi dalam perencanaan sistem, data, dan perizinan, misalnya melalui aplikasi,” ujar dia.

Selain itu, Alvin menyebut ketidaksesuaian antara target dalam RUPTL dan realisasi tender menjadi persoalan lain. Banyak proyek yang seharusnya beroperasi tidak dilelang sesuai jadwal.

Menurutnya, alasan penundaan seperti isu overcapacity atau kelebihan pasokan listrik di Jawa–Bali sudah tidak relevan lagi.

“Sebenarnya sudah tidak ada alasan lagi untuk menunda-nunda pengembangan PLTS di Indonesia,” ucap Alvin.

IESR mencatat dari total kapasitas PLTS terpasang 916 MW hingga akhir 2024, sebagian besar berasal dari PLTS skala besar. Namun, ada tren baru yang menjanjikan, yakni PLTS terdistribusi seperti PLTS atap dari sektor industri, yang berkontribusi lebih dari 100 MW pada 2024.

Pada kesempatan sama, Direktur Aneka Energi Baru dan Terbarukan Kementerian ESDM, Andriah Feby Misna, mengatakan pemerintah tengah menyusun regulasi pendukung, termasuk revisi Perpres Nomor 112 Tahun 2022 dan aturan tentang PLTS operasi paralel.

Feby mendorong pemerintah daerah berperan aktif dalam pengembangan energi terbarukan, antara lain melalui penyesuaian tata ruang wilayah untuk mendukung investasi PLTS, menjadi mediator dalam isu lahan, mengalokasikan APBD untuk proyek PLTS di fasilitas publik, serta memberikan insentif bagi pengembangan energi bersih.

sumber : Antara

Read Entire Article