Harga minyak mentah turun pada penutupan perdagangan Kamis (7/8), setelah informasi Presiden Rusia Vladimir Putin akan bertemu dengan Presiden AS Donald Trump dalam beberapa hari mendatang. Pertemuan itu meningkatkan harapan untuk mengakhiri perang Rusia dengan Ukraina.
Mengutip Reuters pada Jumat (8/8), minyak mentah Brent turun 46 sen atau 0,7 persen menetap di USD 66,43 per barel. West Texas Intermediate (WTI) ditutup pada USD 63,88 per barel, turun sebesar 47 sen atau 0,7 persen.
Harga minyak kelapa sawit atau Crude Palm Oil (CPO) terpantau mengalami kenaikan pada penutupan hari Kamis (7/8). Berdasarkan situs Barchart, harga CPO untuk kontrak Oktober 2025 naik 1,04 persen menjadi MYR 4.284 per ton.
Harga batu bara terpantau turun. Berdasarkan situs Tradingeconomics, harga batu bara turun 0,66 persen ke level USD 113,75 per ton.
Batu bara termal berjangka dari Australia bertahan sekitar USD 115 per ton pada bulan Agustus, tertinggi dalam enam bulan, karena produsen teratas China memperpanjang upaya melawan kelebihan pasokan bahan tersebut.
Beijing mencatat akan menutup tambang yang menghasilkan batu bara di atas kuota mereka dalam upaya terbaru mereka untuk mengekang kelebihan pasokan bahan baku listrik.
Ini setelah laporan menunjukkan pemerintah China mengamanatkan pabrik untuk meningkatkan stok batu bara sebesar 10 persen, bertujuan untuk mengambil keuntungan dari harga yang lebih rendah dan mencegah tekanan yang lebih agresif pada momentum deflasi produsennya.
Harga nikel berdasarkan London Metal Exchange (LME) terpantau turun tipis 0,11 persen menjadi USD 15.118.
Berbeda, harga timah berdasarkan London Metal Exchange (LME) terpantau naik 1,08 persen menjadi USD 33.736 per ton.