Harga minyak mentah sedikit berubah pada awal perdagangan Rabu (13/8), setelah jatuh pada sesi sebelumnya, disebabkan stok minyak mentah AS naik minggu lalu yang menggambarkan berakhirnya periode permintaan musim panas sudah dekat.
Dikutip dari Reuters, harga minyak mentah Brent naik 3 sen menjadi USD 66,15 per barel pada pukul 01.02 GMT setelah turun 0,8 persen pada sesi sebelumnya.
Sementara harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS turun 3 sen menjadi USD 63,14 setelah turun 1,2 persen.
Persediaan minyak mentah di AS, konsumen minyak terbesar dunia, naik 1,52 juta barel pekan lalu, mengutip data American Petroleum Institute (API) pada Selasa. Persediaan bensin turun, sementara persediaan distilat sedikit naik.
Jika data Badan Informasi Energi (EIA) AS yang akan dirilis Rabu malam juga menunjukkan penurunan, hal itu mengindikasikan bahwa konsumsi selama musim panas telah mencapai puncaknya dan perusahaan-perusahaan penyulingan mengurangi produksinya.
Analis yang disurvei oleh Reuters memperkirakan laporan EIA akan menunjukkan persediaan minyak mentah turun sekitar 300.000 barel minggu lalu.
Prospek yang dikeluarkan oleh OPEC dan EIA pada Selasa menunjukkan peningkatan produksi tahun ini yang juga membebani harga. Namun, keduanya memperkirakan produksi di AS akan menurun pada 2026, sementara wilayah lain akan meningkatkan produksi minyak dan gas alam.
Adapun produksi minyak mentah AS akan mencapai rekor 13,41 juta barel per hari pada tahun 2025 karena peningkatan produktivitas sumur, meskipun harga minyak yang lebih rendah akan menyebabkan produksi turun pada tahun 2026, perkiraan EIA dalam laporan bulanan.
Laporan bulanan OPEC menyebutkan permintaan minyak global akan meningkat sebesar 1,38 juta barel per hari pada tahun 2026, naik 100.000 barel per hari dari perkiraan sebelumnya. Proyeksi untuk tahun 2025 tetap dipertahankan.
Di sisi lain, Gedung Putih pada hari Selasa meredam ekspektasi kesepakatan gencatan senjata Rusia-Ukraina yang cepat, yang dapat menyebabkan potensi berakhirnya perang dan pelonggaran sanksi terhadap pasokan Rusia, telah menopang harga.
Presiden AS Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin dijadwalkan bertemu di Alaska pada hari Jumat untuk membahas diakhirinya perang.
"Trump meremehkan ekspektasi pertemuannya dengan Presiden Putin ... Namun, ekspektasi sanksi tambahan terhadap minyak mentah Rusia terus menurun," tulis ahli strategi komoditas senior ANZ Daniel Hynes dalam sebuah catatan.