TOMOHON - Gunung Lokon di Kota Tomohon, Sulawesi Utara (Sulut), kini berstatus Level III (Siaga), setelah sebelumnya sejak 31 Januari 2025 ada di Level II (Waspada).
Berubahnya status tersebut diumumkan oleh Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Rabu (3/9) pukul 12.00 WITA. Peningkatan status ini karena dari hasil pemantauan visual dan instrumental, terlihat adanya peningkatan aktivitas vulkanik.
Dalam keterangannya, Kepala Balai Pemantauan Gunung Api Sulawesi-Maluku, Juliana DJ Rumambi, menyebut jika aktivitas vulkanik asap kawah sejak 1 Agustus hingga 1 September 2025 umumnya putih tipis hingga sedang sekitar 40 meter.
Adapun kegempaan didominasi gempa vulkanik dangkal yang terekam antara 1 hingga 37 kejadian per hari.
Selanjutnya, pada 2 September 2025, kondisi visual Gunung Lokon masih tidak menunjukkan perubahan, di mana asap putih tipis setinggi 15 meter ke luar dari kawah.
Namun, untuk aktivitas kegempaan justru meningkat tajam dengan terekamnya 143 gempa vulkanik dangkal, 72 gempa embusan, 15 gempa vulkanik dalam, dan delapan gempa tektonik jauh.
“Data deformasi (Tiltmeter) menunjukkan inflasi pada stasiun pelangi sejak 17 Agustus hingga 2 September pada sumbu radial," ujarnya pada keterangan resmi.
Dijelaskan, kondisi ini mengindikasikan adanya peningkatan tekanan dangkal yang diakibatkan oleh pelepasan gas embusan. Adapun ancaman dari kondisi tersebut, adalah terjadinya erupsi freatik yang bisa terjadi tiba-tiba.
Menurutnya, pada musim penghujan atau bila terjadi hujan deras di area puncak Gunung Lokon, maka harus mewaspadai mewaspadai lahar di sungai-sungai yang berhulu dari puncak Gunung Lokon.
"Berdasarkan hasil pengamatan, analisis, serta evaluasi data visual dan instrumental, maka pada 3 September 2025, status Gunung Lokon dinaikkan menjadi dari Level II (Waspada) menjadi Level III (Siaga) sejak pukul 12.00 WITA," ujarnya kembali.