



Deretan lapak pakaian bekas berjajar rapat, memajang berbagai busana impor dengan harga miring di kawasan Pasar Baru, Jakarta, Kamis (31/7). Sejumlah calon pembeli memilih dan memeriksa sejumlah pakaian bekas yang masih bagus serta berkualitas di antara tumpukan yang dijajakan disetiap etalase toko.
Pemandangan seperti ini semakin sering terlihat di pusat-pusat perbelanjaan, seperti di pasar Senen atau pasar Kebayoran. Tren thrifting atau berburu pakaian bekas impor terus berkembang dan menarik perhatian terutama generasi muda.
Namun di balik antusiasme konsumen terhadap pakaian bekas, terdapat kekhawatiran yang mengemuka dari kalangan pemerintah dan pelaku industri lokal.
Kementerian Perindustrian Republik Indonesia mencatat bahwa maraknya bisnis barang bekas impor telah menimbulkan kerugian negara mencapai angka triliunan rupiah.
Pasalnya, masuknya pakaian bekas dalam jumlah besar ke Tanah Air memberi dampak langsung terhadap industri dalam negeri, khususnya para produsen tekstil dan konveksi lokal yang memproduksi barang serupa.
