Menteri Pariwisata (Menpar) Widiyanti Putri Wardhana saat diwawancarai di halaman kantor Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Kamis (10/7/2025).
REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA — Menteri Pariwisata (Menpar) Widiyanti Putri Wardhana mengatakan lahirnya Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih bukan sekadar upaya rebranding. Kehadiran 80 ribu Koperasi Merah Putih adalah bentuk keberanian negara untuk mengembalikan koperasi pada khitahnya.
"Kami yakin keberadaan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih dapat mendorong kolaborasi antarpelaku usaha di destinasi sekaligus membuka ruang bagi integrasi ekosistem pariwisata lokal di mana petani, pengrajin, penyedia akomodasi, kuliner, dan pemandu wisata bisa saling mendukung dalam satu sistem ekonomi yang sehat dan adil," ujar Widi dalam keterangan tertulis di Jakarta, Ahad (24/8/2025).
Widi menyampaikan keberadaan Koperasi Desa/Kelurahan Desa Merah Putih yang disertai dengan perencanaan matang, dan pendekatan kreatif, koperasi bisa berdampak baik pada pengembagan di berbagai sektor, baik pertanian, pertenakan, bahkan pariwisata. Widi mengatakan keberadaan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih telah dirasakan manfaatnya.
"Seperti yang dialami oleh masyarakat Desa Wisata Tamanmartani, salah satu dari tiga desa percontohan nasional untuk Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih," kata Widi.
Ketua KDMP Tamanmartani, Mawardi, menjelaskan Koperasi Desa Merah Putih Tamanmartani, Sleman, DI Yogyakarta telah beroperasi sejak 16 Juni 2024. Koperasi yang telah memiliki 895 anggota ini disambut positif oleh masyarakat desa.
Mawardi menyampaikan KDMP Tamanmartani menjalankan empat unit usaha, seperti klinik dan apotek, simpan pinjam, sembako, dan sarana produksi pertanian (saprotan). Keempat unit usaha bisa langsung berjalan dengan baik.
"Meski demikian, kami terus melakukan penyempurnaan, termasuk tenaga dan komoditas dagang," kata Mawardi.