
BENGKULU merupakan salah satu daerah penghasil kopi robusta terbesar di Indonesia lebih dari 80 ribu ton per tahun lahir dari daerah ini. Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu, dikenal memiliki kopi robusta yang bercita rasa khas. Kini kopi robusta tersebut mulai diekspor.
PT Global Inovasi Maju (GIM), bagian dari Farmaklik Group, melepas ekspor kopi robusta Rejang Lebong ke pasar internasional. Selama lebih dari lima tahun, GIM secara konsisten membina lebih dari 1.000 petani kopi robusta di wilayah Rejang Lebong sekaligus mengembangkan model kemitraan dan rantai pasok yang berkelanjutan.
"Ekspor kopi ini bukan hanya kebanggaan bagi daerah, tetapi juga menjadi bukti bahwa komoditas lokal Indonesia memiliki daya saing global. Saya mengapresiasi langkah Farmaklik dan PT GIM yang telah membuka jalan bagi petani kopi di Rejang Lebong untuk naik kelas," ujar Sultan Najamudin, Ketua DPD asal Bengkulu, dalam keterangannya, Sabtu (2/8).
Presiden Direktur Farmaklik Group, Ridho M. Sakti, menyatakan bahwa ekspor ini adalah bagian dari misi strategis Farmaklik untuk memperkuat peran Indonesia dalam rantai pasok komoditas global, bukan hanya di sektor kesehatan tetapi juga pangan dan pertanian. "Kami melihat kopi bukan hanya sebagai produk, tetapi ekosistem. Ekspor ini bagian dari komitmen kami membangun ekosistem komoditas berbasis daerah, dengan prinsip berkelanjutan dan pemberdayaan petani," jelas Ridho.
Direktur Utama GIM, Saiful Robbani, menyebut bahwa volume ekspor tahap awal mencapai puluhan ton green beans dengan target ekspansi ke pasar Eropa dalam waktu dekat. "Kami bersyukur bisa menjembatani kopi Rejang Lebong ke pasar global. Ini hasil kerja sama yang panjang antara kami, petani, dan mitra lokal," ujar Saiful. (Ant/I-2)