
INDONESIA terus memperkuat promosi wisata bahari kepada wisatawan mancanegara. Salah satu langkah yang ditempuh adalah melalui program Familiarization Trip (Famtrip) yang kali ini digelar di Alor, Nusa Tenggara Timur, pada 18-24 Agustus 2025. Kegiatan ini menghadirkan lima pelaku usaha perjalanan wisata selam asal Malaysia dan Singapura, yakni Divertainment, Seapixels Dive Team, Scuba Spirit, The Dive Company, dan The Submersibles.
Deputi Bidang Pemasaran Kementerian Pariwisata, Ni Made Ayu Marthini, menyebutkan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari program unggulan Pariwisata Naik Kelas. Menurutnya, Indonesia memiliki kekayaan bahari yang diakui dunia sehingga perlu terus dipromosikan sebagai destinasi unggulan bagi wisatawan asing, khususnya untuk segmen penyelam.
“Indonesia merupakan negara dengan keanekaragaman hayati bahari yang unggul di mata dunia. Kegiatan Famtrip ini sekaligus menajamkan citra Indonesia sebagai destinasi bahari bagi pasar wisatawan mancanegara,” kata Made, Selasa (26/8).
Alor dipilih menjadi lokasi utama kegiatan karena dikenal sebagai salah satu destinasi selam terbaik di Indonesia. Para peserta berkesempatan menikmati keindahan bawah laut di sejumlah titik populer seperti Kalabahi Bay, Apuri Bay, dan Wolang Wall. Salah satu pengalaman istimewa yang didapatkan peserta adalah bertemu langsung dengan dugong atau ikan duyung bernama Mawardi yang kerap muncul di sekitar Pantai Mali.
Selain menyelam, peserta Famtrip juga diajak menjelajahi kekayaan budaya lokal melalui kunjungan ke Desa Takpala dan Desa Umapura. Di Desa Takpala, mereka disambut dengan tarian Lego Lego dan Cakalele khas suku Abui, bahkan ikut menari bersama warga dalam balutan busana adat. Peserta juga melihat langsung rumah adat dan hasil kerajinan tangan masyarakat setempat.
Sementara itu, di Desa Umapura, peserta diperkenalkan dengan proses pembuatan tenun tradisional yang unik karena menggunakan bahan pewarna alami serta motif yang terinspirasi dari flora dan fauna laut. Pengalaman ini tidak hanya memperkaya wawasan budaya, tetapi juga menjadi aktivitas surface interval yang aman dilakukan sebelum peserta kembali terbang setelah menyelam.
Sebagai puncak kegiatan, digelar networking dinner yang mempertemukan peserta Famtrip dengan pelaku wisata bahari lokal, seperti pengusaha land tour, dive center, hingga Aliansi Bahari Alor.
Wisata selam sendiri menjadi salah satu segmen unggulan yang diminati wisatawan asing. Melalui program Pariwisata Naik Kelas, kegiatan promosi seperti Famtrip ini diharapkan mampu mendorong pertumbuhan wisata bahari Indonesia yang berkualitas, berdaya saing, serta memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat lokal secara berkelanjutan. (E-4)