Ekonom Minta RI Diversifikasi Pasokan Minyak Antisipasi Konflik Geopolitik

1 month ago 3
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
 AzmanMD/ShutterstockIlustrasi pengeboran minyak lepas pantai (offshore). Foto: AzmanMD/Shutterstock

Ekonom Universitas Paramadina, Wijayanto Samirin, menjelaskan alasan negara-negara Barat seperti Amerika Serikat dan Eropa mengurangi ketergantungan pasokan minyak mentah dari Timur Tengah.

Kabar mengenai ancaman penutupan Selat Hormuz yang dilewati oleh 20 persen dan 30 persen ekspor minyak dan gas dunia.

"Mayoritas dikonsumsi oleh negara-negara Asia, terutama China, India, Jepang, Korea Selatan dan ASEAN,” ujar Wijayanto kepada kumparan, Sabtu (28/6).

Menurutnya, tantangan utama yang dihadapi negara-negara konsumen minyak Timur Tengah adalah ketersediaan pasokan dan harga minyak.

Bagi Indonesia, kondisi ketahanan energi saat ini cukup rentan. Cadangan bahan bakar minyak (BBM) hanya cukup untuk 20 hari, jauh lebih sedikit dibandingkan Jepang dan Korea Selatan yang hampir mencapai satu tahun. Hambatan pasokan yang terjadi dalam waktu singkat dapat menghentikan laju ekonomi nasional.

“Dampaknya, hambatan supply sebentar saja, berpotensi membuat ekonomi berhenti bergerak. Dari sisi harga, setiap kenaikan USD 1 minyak per barel, membuat defisit APBN naik Rp 4-6 triliun. Jadi, dampak pertumbuhan ekonomi dan fiskal sangat kental,” jelas Wijayanto.

Dia menegaskan, kedaulatan energi Indonesia masih sangat lemah. Oleh karena itu, pemerintah perlu melakukan tiga hal penting: meningkatkan cadangan BBM, melakukan diversifikasi sumber pasokan minyak, dan mendorong transisi energi dengan kecepatan penuh.

“Kedaulatan energi kita sangat lemah, pemerintah perlu melakukan 3 hal yakni meningkatkan cadangan BBM, melakukan diversifikasi supply minyak, dan mendorong transisi energi dengan kecepatan penuh," katanya.

Menurut Wijayanto, energi baru dan terbarukan (EBT) adalah masa depan menuju kedaulatan energi. Namun selama ini, upaya tersebut belum dijalankan dengan serius karena masih dianggap isu lingkungan semata.

“EBT adalah masa depan kita, menuju kedaulatan energi. Selama ini belum dikerjakan dengan serius karena hanya dianggap isu lingkungan saja; padahal sesungguhnya ini isu kedaulatan, isu pertumbuhan ekonomi, isu penciptaan pekerjaan, isu fiskal, selain tentunya juga isu lingkungan," tutur dia.

Direktur Ekonomi Digital Center of Economic and Law Studies (Celios), Nailul Huda menyampaikan paparan saat Forum Wartawan Industri (Forwin) di Jakarta, Kamis (17/4/2025).  Foto: Widya Islamiati/kumparanDirektur Ekonomi Digital Center of Economic and Law Studies (Celios), Nailul Huda menyampaikan paparan saat Forum Wartawan Industri (Forwin) di Jakarta, Kamis (17/4/2025). Foto: Widya Islamiati/kumparan

Direktur Ekonomi Celios, Nailul Huda, memperingatkan bahwa penutupan Selat Hormuz jalur utama seperempat perdagangan minyak global berpotensi mendorong harga minyak dunia menyentuh atau bahkan melampaui USD 100 per barel. Ketegangan geopolitik seperti konflik Israel-Iran sudah mulai memicu kenaikan harga tersebut.

Bagi Indonesia, sebagai negara pengimpor minyak, lonjakan harga akan berdampak besar. Biaya impor meningkat, subsidi BBM membengkak, dan APBN pun tertekan. Nailul menegaskan bahwa tanpa kenaikan harga jual BBM, beban fiskal akan terus bertambah.

Lebih lanjut, inflasi global akibat harga minyak tinggi bisa memicu resesi, yang berdampak pada penurunan perdagangan internasional dan permintaan produk Indonesia. Industri dalam negeri yang bergantung pada bahan baku dan teknologi impor juga terancam karena biaya dan risiko pengiriman meningkat.

Meski kenaikan harga minyak bisa menguntungkan ekspor komoditas Indonesia, Nailul menekankan bahwa nilai positif ini tidak sebanding dengan beban subsidi yang membengkak. Pemerintah perlu cermat membaca situasi geopolitik dan menyiapkan strategi mitigasi dampaknya.

Read Entire Article