INFO NASIONAL - Kementerian Ketenagakerjaan berkomitmen mendukung Sekolah Rakyat demi memperkuat pembangunan sumber daya manusia (SDM), memutus rantai kemiskinan, dan membangun masa depan yang lebih baik bagi generasi muda Indonesia. Hal ini sejalan dengan Asta Cita keempat yakni pembanguan SDM yang unggul.
Komitmen tersebut dibuktikan lewat penyediaan 59 Balai Latihan Kerja (BLK) yang diusulkan Kemnaker untuk digunakan sebagai Sekolah Rakyat. Dari 59 BLK, sebanyak 35 BLK yang terdiri 16 BLK pusat dan 19 BLK daerah ditetapkan menjadi Sekolah Rakyat. Salah satunya adalah BPVP Banyuwangi yang akan menggelar empat rombongan belajar (rombel).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Masih ada 24 balai (BLK) lagi dalam tahap evaluasi untuk digunakan sebagai Sekolah Rakyat. Jadi sampai saat ini akan ada 59 balai untuk program Sekolah Rakyat," ujar Yassierli usai meninjau gedung Calon Pekerja Migran (CPMI) yang akan dijadikan sebagai lokasi Sekolah Rakyat di BPVP Banyuwangi, Jawa Timur, pada Senin, 11 Agustus 2025.
Yassierli menjelaskan, Gedung Sekolah Rakyat yang terletak di area BPVP Banyuwangi berdiri megah dengan tiga lantai di atas lahan seluas hampir 10 hektar. Lantai pertama difungsikan untuk berbagai fasilitas, mulai dari resepsionis, perpustakaan, laboratorium komputer dan IPA, ruang kelas SD dan SMA, ruang guru dan tata usaha, ruang kepala sekolah, UKS, area rekreasi, ruang rapat, hingga gudang penyimpanan
Sementara lantai 2 telah disiapkan untuk dapur, ruang makan, asrama SD putra dan putri, asrama SMA putra dan putri. Sedangkan lantai 3 untuk asrama pamong. Tak ketinggalan juga tersedia fasilitas lapangan tenis.
"Di BPVP Banyuwangi disiapkan masing-masing dua ruang belajar untuk SD dan SMA. Ruang belajar SMA ini penting karena nanti memiliki link dengan pelatihan vokasi yang dimiliki BPVP Banyuwangi," katanya.
Untuk proses rekrutmen siswa, Yassierli mengatakan akan diserahkan langsung kepada dinas sosial setempat. Ia menegaskan, Kemnaker akan mendukung program Sekolah Rakyat demi memperluas akses pendidikan bagi semua orang.
Ia berharap, nantinya lulusan SMA di Sekolah Rakyat Banyuwangi bisa memiliki skill, kompetensi vokasi dengan sertifikatnya. "Kami berharap Sekolah Rakyat ini bisa dimanfaatkan masyarakat yang belum berkesempatan mengenyam pendidikan," katanya. (*)