Liputan6.com, Jakarta Masa depan Kobbie Mainoo di Manchester United kini berada dalam sorotan tajam. Gelandang muda berbakat ini sempat menjadi salah satu pilar penting di bawah asuhan Ruben Amorim, namun situasinya berubah drastis pada awal musim 2025/2026.
Mainoo kehilangan tempat di tim utama dan mulai mempertimbangkan masa depannya di Old Trafford. Sebelum kabar kepindahan ini mencuat, Mainoo ternyata sempat mengajukan kenaikan gaji kepada pihak klub pada Maret 2025 lalu.
Permintaan itu menjadi sinyal bahwa sang pemain ingin pengakuan lebih atas kontribusinya, mengingat perannya yang signifikan sejak menembus tim utama di usia muda. Namun, negosiasi kontrak anyar belum juga membuahkan hasil.
Kini, talkSPORT melaporkan bahwa Mainoo membuka peluang untuk meninggalkan Manchester United di pekan terakhir bursa transfer jika klub menerima tawaran yang sesuai. Kondisi ini menambah daftar panjang drama internal Setan Merah yang masih berjuang menemukan stabilitas setelah musim-musim yang penuh gejolak.
Dari Andalan ke Ketidakpastian
Kobbie Mainoo sejatinya merupakan salah satu prospek terbaik akademi Manchester United. Sejak melakukan debut pada 2023 di ajang Carabao Cup, ia telah mengoleksi 72 penampilan.
Musim 2023/2024 bahkan menjadi titik balik kariernya, ketika ia tampil impresif hingga dipanggil membela Timnas Inggris dan menjadi bagian dari perjalanan menuju final Euro 2024.
Namun, cedera yang dialaminya di musim berikutnya membuat konsistensinya terganggu. Meski tetap mencatat 25 penampilan di musim 2024/2025, menit bermainnya menurun drastis.
Situasi semakin pelik ketika awal musim ini ia hanya duduk di bangku cadangan tanpa dimainkan dalam dua laga pembuka Premier League. Hal tersebut memunculkan spekulasi bahwa kepercayaan pelatih Ruben Amorim terhadapnya mulai memudar.
Tuntutan Gaji dan Potensi Kepindahan
Laporan menyebutkan bahwa pada Maret lalu, Mainoo mengajukan permintaan kenaikan gaji hingga £150.000 per pekan. Permintaan itu sebenarnya dapat dimaklumi, mengingat perannya yang besar dalam dua musim terakhir.
Akan tetapi, manajemen United tampak berhati-hati dalam memenuhi tuntutan tersebut, terlebih dengan tekanan regulasi PSR yang membuat penjualan pemain akademi menjadi opsi finansial yang menguntungkan.
Beberapa klub mulai dikaitkan dengan Mainoo, termasuk Chelsea yang kabarnya sempat memantau situasinya. Sementara itu, The Guardian melaporkan bahwa sang gelandang muda juga terbuka dengan opsi berkarier di luar Inggris.
Kondisi ini membuat masa depannya di Old Trafford kian abu-abu. Ruben Amorim sendiri menegaskan bahwa persaingan di lini tengah Manchester United sangat ketat, dan Mainoo harus bersaing langsung dengan Bruno Fernandes maupun Mason Mount untuk mendapat menit bermain.
Sumber: talkSPORT