Liputan6.com, Jakarta Kedatangan Ruben Amorim di Manchester United menandai perubahan besar dalam kultur ruang ganti. Pelatih asal Portugal itu menegaskan standar disiplin yang tidak bisa ditawar. Konsekuensinya, beberapa pemain kunci justru terpinggirkan.
Amorim dikenal berani mengambil keputusan keras, termasuk memisahkan latihan sejumlah pemain. Beberapa nama bahkan masuk kategori “bomb squad” karena tak lagi masuk rencananya. Situasi ini memunculkan spekulasi transfer dan ketidakpastian masa depan beberapa bintang MU.
Marcus Rashford, Alejandro Garnacho, Antony, dan Jadon Sancho termasuk di antara pemain yang kini hubungannya renggang dengan Amorim. Keempatnya menghadapi masa depan abu-abu di Old Trafford, meski masing-masing punya latar belakang kasus berbeda.
Kasus Marcus Rashford: Dari Andalan ke Tersisih
Marcus Rashford menjadi nama paling menonjol dalam daftar pemain yang berselisih dengan Amorim. Hubungan keduanya disebut memburuk hingga komunikasi hampir tidak berjalan. Rashford bahkan beberapa kali dicoret dari skuad pertandingan.
Amorim sempat menyinggung standar usaha dan komitmen yang tidak bisa dinegosiasikan. Ucapannya dianggap sebagai sinyal keras yang merujuk pada performa Rashford. Situasi itu membuat posisinya semakin sulit di tim utama.
Rashford akhirnya menyadari bahwa ia tak lagi menjadi bagian dari rencana jangka panjang. Musim lalu, Rashford sempat menjalani masa peminjaman ke Aston Villa, tapi hasilnya tidak begitu maksimal.
Musim ini, dia mendapatkan kesempatan emas dalam masa peminjaman ke Barcelona. Jika Rashford bisa membuktikan diri, kariernya mungkin bisa diselamatkan.
Kasus Alejandro Garnacho: Ketegangan Pasca Final dan Masa Depan yang Menggantung
Alejandro Garnacho juga mengalami ketegangan serius dengan Amorim. Pemicunya adalah friksi pasca final Liga Europa yang berujung pada terusirnya dari skuad utama. Hal ini membuat masa depan winger muda itu terlilit rumor transfer.
Meski demikian, Amorim menegaskan talenta Garnacho tidak diragukan. Ia membuka peluang untuk kembali memasukkannya, tetapi dengan syarat pemain menunjukkan kedisiplinan penuh. Amorim juga menekankan keputusan akhir bisa dipengaruhi pasar transfer.
Di sisi lain, klub masih mempertahankan opsi untuk menjual Garnacho dengan harga tinggi. Jika tidak ada kesepakatan, kemungkinan reintegrasi tetap terbuka. Untuk sementara, sang pemain tetap berlatih terpisah dari skuad utama.
Kasus Antony: Tersisih, Menolak Opsi, dan Tekanan untuk Pergi
Antony menjadi pemain berikutnya yang tersingkir dari rencana Amorim. Winger asal Brasil itu dimasukkan ke kelompok “bomb squad” dan jelas tidak lagi menjadi prioritas. MU kini aktif mencari klub baru untuk melepasnya.
Namun, situasi Antony lebih rumit karena ia menolak beberapa opsi yang diajukan klub. Antony hanya ingin kembali ke Real Betis, yaitu klub yang meminjamnya di paruh kedua musim lalu.
Persoalannya ada di gaji. Antony sekarang menerima gaji yang terlalu besar bagi Betis, mereka ingin MU ikut patungan membayar. Masalahnya, MU sendiri tidak mau ikut membayar gaji pemain yang akan tampil di klub lain.
Meski begitu, sejumlah klub luar negeri terus memantau situasinya. Mereka menunggu perkembangan akhir bursa untuk melihat apakah MU akan melunak dalam negosiasi. Antony sendiri kini semakin terdesak untuk mengambil keputusan.
Kasus Jadon Sancho: Konfrontasi Lama yang Belum Padam
Jadon Sancho mengalami nasib yang tidak lebih baik. Winger Inggris itu sebelumnya sudah punya masalah disiplin yang membuatnya dibekukan dari skuad utama. Amorim memilih meneruskan sikap tegas terhadap Sancho sejak awal.
Sancho dikabarkan tetap berlatih terpisah bersama kelompok pemain yang tidak masuk rencana. Meski sempat muncul wacana reintegrasi, Amorim menegaskan pintu itu hanya terbuka jika pemain menunjukkan profesionalisme tinggi. Hal ini menegaskan posisinya masih dalam ketidakpastian.
Manchester United terbuka untuk melepas Sancho secara permanen maupun pinjaman. Namun, tingginya valuasi membuat transfer sulit ...