Liputan6.com, Jakarta Ketua Umum PSSI Erick Thohir buka suara menanggapi kericuhan yang terjadi selepas laga Super League antara PSIM Yogyakarta melawan Persib Bandung pada Minggu (24/8/2025).
Dia meminta liga dan klub bertanggung jawab atas situasi tersebut, mengingat kejadian semacam ini telah terjadi secara berulang di sepak bola Indonesia.
Pria yang merangkap sebagai Menteri BUMN juga mengancam bakal melakukan intervensi terhadap I.League selaku operator kompetisi, seperti saat proses pengadaan VAR hingga peningkatan kualitas wasit.
Sebagai informasi, laga PSIM vs Persib digelar dalam pekan ke-3 BRI Super League 2025/2026 di Stadion Sultan Agung, Bantul. Duel antara duo kesebelasan berakhir imbang 1-1 setelah penalti Jose Valente pada menit ke-64 berhasil diseimbangkan oleh Patricio Matricardi saat injury time.
Suasana stadion sejatinya nampak kondusif hingga setelah pertandingan. Namun, belakangan terungkap bahwa kericuhan yang melibatkan suporter asal Bandung dan Yogyakarta sejak muncul di kawasan Ngabean dan Lempuyangan, lalu terjadi di beberapa titik kota.
Akibat peristiwa ini, setidaknya 15 orang dilaporkan menjadi korban luka-luka. Sebanyak 177 oknum suporter lantas dipulangkan ke Bandung dengan tiga bus, sementara 15 lain sempat diamankan Brimob DIY untuk kemudian dipulangkan menggunakan kereta api.
Erick Thohir akhirnya mengungkap alasan di balik absennya Maarten Paes dan Ivar Jenner dari panggilan Timnas Indonesia. Keputusan ini jadi sorotan publik karena kedua pemain naturalisasi tersebut sebelumnya tampil impresif. Apa sebenarnya yang membua...
PSSI Monitor Langkah Liga
Menanggapi ini, Erick Thohir menyebut PSSI bakal menyerahkan secara penuh tanggung jawab ke liga dan klub. Federasi selanjutnya akan memonitor langkah-langkah yang diambil operator kompetisi.
"Tanya ke Liga. kan kita dari PSSI sudah menyerahkan secara penuh tanggung jawab ke Liga dan klub. Dan kami akan monitoring langkah-langkah apa yang dilakukan oleh Liga," ujar Erick kepada awak media selepas konferensi pers perkenalan Alexander Zwiers sebagai Dirtek PSSI di kawasan Senayan, Jakarta Pusat pada Senin (25/8/2025) malam WIB.
"Yang pasti kami berposisi sejak awal bahwa kita ingin menyelamatkan sepak bola Indonesia, ingin memastikan suporter pulang ke rumah dengan selamat. "
"Jadi liga harus bertanggung jawab, klub-klub harus bertanggung jawab. Ini sudah berkali-kali kami ingatkan, bahkan kita sudah punya komite suporter yang terus coba kerja sama," katanya lagi.
Sudah Diperingati FIFA
Lebih lanjut, Erick Thohir juga mengingatkan kepada liga dan klub bahwa perihal kericuhan suporter Tanah Air sejak lama telah masuk dalam pantauan FIFA. Itu juga melatarbelakangi adanya larangan suporter tandang datang ke stadion sejak musim 2022/2023 silam.
Nakhoda federasi pun tak menutup kemungkinan pihaknya ke depan bakal bersikap keras dengan mengintervensi liga. Erick mencontohkan pihaknya telah beberapa kali melakukan ini saat pengadaan VAR hingga perbaikan perwasitan.
"Bahkan dari FIFA sudah me-warning (soal suporter). Cuma ya itu yang kita bilang. Makanya kita keras dan saya akan intervensi liga, percaya saya," kata Erick kepada awak media.
"Ya kalau saya udah keras saya keras seperti PSSI mengintervensi liga ketika VAR, liga 1 Liga 2 berhasil kita juga intervensi perwasitan, dan terbukti perwasitan membaik. Ya tetapi kalau operasionalnya, liga harus bertanggung jawab gitu," tandas dia.
Berharap Tiru Suporter Persija
Erick Thohir pun berharap ke depannya, suporter klub-klub bisa mencontoh Persija. Tim berjuluk Macan Kemayoran itu dinilai berhasil melakukan kontrol dterhadao suporter.
"Saya apresiasi kemarin dari Persija, melakukan self-control dengan suporternya, saya apresiasi. Saya berharap ya klub-klub di seluruh Indonesia mesti ada kerja sama yang baik dengan suporternya," ujar Erick.
"Liga juga harus punya policy yang benar-benar keras dan sesuai dengan pembicaraan dengan PSSI, kan kita sudah warning," pungkasnya.