Home > Kabar Monday, 11 Aug 2025, 19:06 WIB
Ada tiga warga yang positif DBD. Satu pasien meninggal dunia dengan penyebab utama penyumbatan usus, namun ada komplikasi dengan penurunan trombosit,

SUKABUMI– Kasus demam berdarah dengue (DBD) mulai mengintai warga di Kota Sukabumi. Sebagai langkah pencegahan, pemerintah bersama warga menggencarkan fogging di wilayah yang terindikasi terdapat kasus DBD.
Camat Cikole, Caesar Anwar, mengungkapkan, fogging dilakukan di RW 05 dan RW 06, Kelurahan Gunung Parang, menyusul adanya laporan warga mengenai peningkatan jumlah nyamuk. “Fogging ini kami lakukan sebagai langkah antisipasi dan pencegahan agar penyebaran nyamuk Aedes aegypti tidak meluas dan membahayakan warga,” ujarnya, Senin (11/8/2025).
Menurut Caesar, laporan awal datang dari warga yang melihat banyak nyamuk di lingkungan mereka. Pihak RW dan Kelurahan kemudian berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Sukabumi untuk mengajukan permohonan fogging.
Pemerintah mengimbau warga menjaga kebersihan lingkungan, khususnya di musim hujan, karena genangan air dapat menjadi sarang nyamuk. “Kalau ada kasus, segera lapor ke puskesmas agar bisa cepat ditindaklanjuti,” tegas Caesar.
Ketua RW 06, Indah Widyapuspita, menjelaskan, kasus mencurigakan DBD terungkap setelah ada warga yang awalnya dirawat di rumah sakit dengan dugaan penyumbatan usus. Namun, hasil pemeriksaan menunjukkan trombosit pasien turun dan ditemukan indikasi DBD.
“Ada tiga warga yang positif DBD. Satu pasien meninggal dunia dengan penyebab utama penyumbatan usus, namun ada komplikasi dengan penurunan trombosit,” kata Indah. Ia menuturkan fogging digelar di dua RW yakni 05 dan 06.
Fogging di dua RW tersebut diharapkan mampu memutus mata rantai penyebaran nyamuk DBD. Sekaligus meningkatkan kewaspadaan warga untuk rutin membersihkan lingkungan. Riga Nurul Iman