Ketua Harian DPP Gerindra yang juga Wakil Ketua DPR, Sufmi Dasco Ahmad, mengaku hingga saat ini belum mendengar kabar merapatnya PDI-Perjuangan ke kabinet pemerintahan.
Hal ini merespons instruksi Ketua Umum PDIP sekaligus Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri yang meminta seluruh kadernya untuk mendukung pemerintah saat Kongres VI PDIP di Bali pekan lalu.
“Ya saya rasa kalau masalah masuk ke pemerintahan atau tidak masuk ke pemerintahan ya itu nanti tinggal ditanyakan kepada pihak pemerintah ya. Karena hal ini saya belum dengar,” kata Dasco saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (4/8).
Memaknai instruksi Megawati, Dasco berpandangan Megawati ingin memposisikan PDIP sebagai penyeimbang agar jalannya pemerintahan menjadi lebih baik ke depannya.
“Kita ini pemerintah itu bukan hanya membutuhkan dari PDIP. Tapi juga dari partai-partai koalisi tentunya memberikan masukan-masukan apabila kemudian ada program-program pemerintah yang belum maksimal,” katanya.
Instruksi Megawati mendukung pemerintah juga dikaitkan dengan keputusan pemerintah untuk memberikan amnesti kepada mantan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. Apalagi momen keputusan pemberian amnesti ini disepakati tepat sehari sebelum Kongres PDIP digelar.
Bahkan Dasco dan Mensesneg Prasetyo Hadi, sempat bertemu langsung dengan Megawati, dan kedua anaknya Prananda dan Puan Maharani sebelum pengumuman amnesti ini diberikan.
Terkait hal ini, Dasco pun membantah bahwa pemberian amnesti ini merupakan bagian dari kesepakatan politis. Sebab, menurutnya, seruan Megawati untuk mendukung pemerintah sudah disuarakan sejak lama.
“Saya pikir tidak ada kaitannya. Karena memang jauh dari sebelum acara di Bali, dalam beberapa pertemuan, Bu Mega sudah menyampaikan juga bahwa program-program yang baik tentunya akan didukung oleh PDIP Dan kemudian PDIP juga akan memberikan saran dan masukan untuk beberapa hal yang mungkin belum pas,” katanya.