Coach Heidi: Anak Papua Punya Keunggulan Tubuh Atletis seperti Orang Brasil

5 hours ago 2
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
Heidi Scheunemann, pelatih sepak bola wanita di Papua. Foto: Antika Fahira/kumparan

Heidi Scheunemann, pelatih sepak bola wanita di Papua, memiliki pandangan menarik soal karakter pemain dari “Bumi Cenderawasih”. Menurutnya, fisik anak-anak Papua mirip seperti orang Brasil.

“Secara dasar, anak-anak Papua punya keunggulan karena tubuh yang atletis. Mereka seperti orang Brasil. Nah, kan kita tahu orang Brasil bisa main bola dengan bagus. Mereka dari kecil sudah olahraga di luar. Mereka main bola, voli, dayung. Apa saja yang mereka bisa,” kata Heidi kepada kumparanBOLANITA di Solo, Kamis (21/8).

“Makanya, mudah bagi mereka untuk beradaptasi. Nah, banyak tim dari Papua hanya bertemu sebentar, kumpul sebentar latihan satu minggu, berangkat ke Jawa, menang pertandingan di situ,” sambungnya.

Menurut Heidi, jika pemain Papua mendapat pembinaan berkelanjutan sejak usia dini, potensinya bisa berkembang jauh lebih pesat. Ia juga menilai, membentuk karakter sejak kecil akan lebih efektif dibanding baru memulainya saat usia remaja.

“Bayangkan saja kalau anak-anak dilatih dalam SSB secara kontinu, apalagi mereka bisa berkembang baik dan mereka bisa menang lebih jelas lagi. Nah, untuk itu saya harap awal ke depan lebih banyak diperhatikan anak-anak di Papua juga. Ya, anak-anak dari umur yang masih muda, U10, U12, U14 sangat penting,” ucap pelatih berlisensi UEFA B+ itu.

“Kalau baru mulai main bola, kalau sudah 16 tahun, susah untuk kembangkan karakter. Karena nanti karakter sudah terlalu keras mungkin ya, atau susah diubah. Karena sebagai pemain bola, yang penting bukan satu pemain, yang penting tim,” tambahnya.

Toli FC (Papua Pegunungan) saat lakukan selebrasi perayaan gelar juara Piala Pertiwi 2024 di Kingkong Soccer Arena, Jakarta, Kamis (19/12). Foto: Aji Nugrahanto/kumparan

Selain fisik, Heidi juga menyoroti mentalitas pemain Papua. Menurutnya, anak-anak Papua cenderung bermain santai saat latihan, tetapi berubah total ketika pertandingan dimulai. Mereka juga bisa tampil penuh semangat dan berani menghadapi lawan di lapangan.

“Banyak anak di Papua suka main-main. Jadi latihannya begitu-begitu saja. Nanti pada saat pertandingan baru mereka main full on fire begitu. Tapi harus memang dilatih supaya dari awal sampai akhir latihan juga ikut fokus,” tutur Heidi.

Ia juga menambahkan, para pemain Papua punya keberanian luar biasa saat bertanding. Heidi memberi contoh Kesya Arabela, pemain MilkLife Soccer Challenge dan HYDROPLUS Piala Pertiwi All-Stars yang namanya masuk dalam daftar skuad Garuda Muda Pertiwi di Piala AFF Wanita U-16.

“Kebanyakan pemain Papua juga berani kalau di lapangan. Kalau mereka di luar lapangan mungkin malu, atau kalau cedera, mungkin tidak kasih tahu kalau mereka cedera. Nah, itu bisa jadi masalah. Tapi kalau mereka sudah main di lapangan, mereka mau menang. Mereka mau bertanding. Mereka mau isi gol. Mereka mau berikan yang terbaik kalau ada pertandingan,” ungkap Heidi.

Kesya merupakan anak didik Heidi di SSB Mutiara Timur, Papua. Ia mengatakan bahwa saat berlatih, Kesya cenderung sama seperti pemain lainnya. Namun ketika pertandingan dimulai, mentalnya benar-benar berbeda.

“Misalnya Kesya, Kesya tidak pernah takut pada saat pertandingan. Dia tidak peduli ada penonton seribu, dua ribu atau dua puluh saja. Dia akan berikan yang terbaik. Dia mau dapat bola, dia mau isi gol. Dan dia marah kalau dia tidak dapat passing dari teman untuk bisa isi gol. Jadi full on fire pada saat pertandingan,” pungkas Heidi.

Read Entire Article