Cerita Adit: Anak Disabilitas Netra, Pertama Kali Menonton PSS di Maguwoharjo

2 hours ago 1
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
Momen anak-anak penyandang disabilitas foto bersama PSS Sleman, Kim Kurniawan, di Maguwoharjo International Stadium (MagIS), Jumat (22/8). Foto: Pandangan Jogja/Gigih Imanadi Darma

Matanya memang tak bisa melihat, tapi telinganya tak pernah berhenti mendengar. Telinga Adit menangkap tiap dentuman drum, tiap teriakan ribuan orang yang malam itu memadati Maguwoharjo International Stadium (MagIS), Jumat (22/8).

Untuk pertama kalinya, bocah tunanetra itu merasakan sendiri bagaimana gegap gempita sepak bola menyelimuti tubuhnya.

Meski hanya laga persahabatan menghadapi PSPS Pekanbaru, tapi ribuan suporter PSS Sleman tetap memadati tribun Maguwoharjo, memberikan dukungannya untuk Super Elang Jawa. Mereka bernyanyi, menabuh drum, dan berteriak tanpa henti selama 90 menit.

Di tengah euforia itu, di tribun VIP tengah, tepat di belakang bench pemain, duduk sekelompok kecil anak dengan wajah penuh rasa ingin tahu. Mereka adalah anak-anak penyandang disabilitas —tunanetra dan tunawicara—yang datang bersama komunitas inklusif bernama Sadar Belajar.

Stadion yang Akhirnya Bisa Mereka Rasakan

Achmad Novrizal, alumnus Manajemen Pendidikan UNY yang menggagas Sadar Belajar, sengaja membawa anak-anak penyandang disabilitas ke MagIS malam itu.

“Kita ingin mengenalkan fasilitas umum, termasuk stadion, kepada anak-anak disabilitas. Karena mereka minim sekali akses atau pengalaman untuk mencoba ruang-ruang publik,” kata Rizal ditemui Pandangan Jogja, Jumat (22/8).

Inisiatif ini difasilitasi UPT Maguwoharjo dan didukung komunitas suporter 11.5 Roots. Para suporter itulah yang menjadi pemandu personal.

Selama 90 menit, mereka duduk di samping anak-anak, mendeskripsikan setiap detail: bagaimana bola bergulir, bagaimana sorakan membahana, hingga detik-detik saat gol tercipta.

Komunitas Sadar Belajar foto bersama anak-anak penyandang disabilitas di Maguwoharjo International Stadium (MagIS), Jumat (22/8). Foto: Pandangan Jogja/Gigih Imanadi Darma

Adit, yang sempat gemetar ketika pertama kali masuk stadion, akhirnya pecah dengan senyum merekah.

“Ini pertama kali aku main ke stadion. Baru pertama kali juga ketemu Gustavo Tocantins. Idolaku banget di PSS Sleman. Rasanya nagih, pengen lagi!” ucapnya polos, membuat seisi tribun kecil itu ikut tersenyum.

Tak jauh darinya, Aswanda—seorang anak tunawicara—mengekspresikan gembira dengan caranya sendiri. Kalimatnya mungkin terputus-putus, tapi tubuhnya bicara lebih lantang.

Setiap kali Brigata Curva Sud atau BCS (supoter setia PSS Sleman) meneriakkan chants, tangannya meninju udara. Setiap kali drum dipukul, ia ikut melompat. Bahasa tubuhnya jadi bahasa universal kegembiraan yang tak membutuhkan kata.

Ketika Gol Menjadi Getaran

Saat PSS menjebol gawang PSPS Pekanbaru, anak-anak itu ikut melonjak. Mereka tak melihat gol itu dengan mata, tapi mereka merasakannya: dari deskripsi pemandu, dari sorakan stadion, dari getar energi di udara. Malam itu, sepak bola hadir bukan sebagai tontonan visual, tapi sebagai pengalaman sensorik penuh—dirasakan lewat suara, getaran, dan hati.

Usai pertandingan, keba...

Read Entire Article