Macan tutul yang dievakuasi dari Kuningan ke lokasi karantina Lembang Park & Zoo lepas dari kandang karena stres. Informasi ini disampaikan oleh Humas Lembang Park & Zoo, Miftah Setiawan, pada konferensi pers.
"Karena sifatnya hewan liar, ia mengalami stres dan berhasil kabur dari karantina," kata Miftah, Kamis (28/08).
Miftah menjelaskan, macan tutul itu tiba dari Kuningan dua hari lalu. Hari ini, kata Miftah, seharusnya adalah hari ketiga karantina sebelum pelepasliaran. Namun, pada hari kedua, macan tutul tersebut mengalami stres.
"Sampai pukul 4 dini hari tadi masih terpantau ada, tapi menjelang pagi macan tersebut menjebol atap kandang karantina dan keluar," ungkap Miftah.
Miftah mengatakan, gerakan macan tutul tersebut terekam kamera pengawas di area dalam. Dugaan awal, macan tersebut berkeliaran di area dalam sebelum keluar area karantina.
"Namun sifat dasarnya, macan cenderung menghindari manusia," kata Miftah.
Sebelumnya, macan tutul tersebut dievakuasi dari Kuningan setelah ditemukan di Kantor Desa Kutamandarakan, Kecamatan Maleber, Kabupaten Kuningan. Kepala Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA), Agus Arianto mengatakan hewan tersebut dievakuasi ke Lembang Park & Zoo.
"Sementara waktu kita diperawatkan di mitra kami yang kemarin ikut serta melakukan penanganan di Lembang Zoo," kata Agus saat dihubungi kumparan pada Rabu, (27/08).
Agus juga mengungkapkan telah mempersiapkan pelepasliaran macan tutul tersebut. Saat ini, BBKSDA sedang mengobservasi satwa dan calon habitat pelepasannya.
"Kalau untuk habitatnya di-assesment untuk menilai kelayakan, baik dari sisi kepadatan populasi macan tutul yang ada di sana, kemudian juga dari sisi faktor hewan mangsanya gitu ya dari sisi habitat, itu sudah dilakukan kajian oleh teman-teman dari Taman Nasional," ungkap Agus.