Benarkah Vaksin Campak Menyebabkan Kecacatan? Ini Penjelasan IDAI!

2 hours ago 1
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
Ilustrasi anak campak. Foto: Shutter Stock

Isu seputar bahaya vaksin campak yang katanya bisa menyebabkan kecacatan atau gangguan perkembangan seperti autisme, kembali beredar di tengah masyarakat. Isu ini muncul di tengah KLB Campak yang terjadi di Sumenep, Madura, Jawa Timur. Hingga Agustus 2025, lebih dari dua ribu anak terinfeksi campak dan 17 di antaranya meninggal dalam KLB ini.

Disinyalir, isu ini menjadi salah satu pemicu banyaknya warga tidak membawa anaknya untuk vaksin campak. Namun, benarkah vaksin campak seberbahaya itu?

Vaksin Campak Merupakan Virus yang Sudah Dilemahkan

Ketua UKK Infeksi dan Penyakit Tropik IDAI, Prof. Dr. dr. Edi Hartoyo, Sp.A, Subs.IPT(K). Foto: Dok. Tangkapan Layar Zoom

Ketua Unit Kerja Koordinasi (UKK) Infeksi dan Penyakit Tropik IDAI, Prof. Dr. dr. Edi Hartoyo, Sp.A, Subs.IPT(K), menjelaskan, bahwa vaksin campak dibuat dari virus yang telah dilemahkan. Artinya, virus tersebut tidak memiliki kemampuan untuk menyebabkan infeksi berat.

“Kalau vaksin campak itu kan virus yang sudah dilemahkan. Jadi dia tidak mempunyai kemampuan untuk menyebabkan infeksi yang berat. Tetapi dia masih bisa merangsang sistem imun kekebalan,” ujar Prof. Edi dalam acara webinar bersama IDAI, Rabu (27/8).

Karena itulah, anggapan bahwa vaksin campak bisa menyebabkan kecacatan menurut Prof. Edi adalah hoaks. Virus campak yang digunakan dalam vaksin sebenarnya telah dilemahkan, sehingga kemampuannya untuk menimbulkan penyakit menjadi sangat rendah.

“Oleh karena itu, menurut saya itu adalah hoaks. Jadi, risiko terhadap aktivasi (penyakit) sangat kecil karena virus dilemahkan, otomatis ia tidak virulen, tidak bisa menyebabkan rangsangan penyakit pada orang yang diimunisasi. Jadi saya kira, mungkin pendapat ini tidak benar kalau yang dapat menyebabkan kecacatan,” tuturnya.

Awal Mula Isu Vaksin Campak Muncul

Sementara itu, Ketua Satgas Imunisasi IDAI, Prof. DR. dr Hartono Gunardi, Sp.A, Subs.TKPS(K) menyoroti asal mula munculnya isu vaksin MMR (Measles, Mumps, Rubella) menyebabkan autisme.

Ketua Satgas Imunisasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Prof. Dr. dr. Hartono Gunardi, Sp.A(K). Foto: Eka Nurjanah/kumparan

“Memang dulu, tahun 1990-an beredar, bahwa vaksin MMR, campak Jerman dan Mumps gondongan, itu bisa menyebabkan anak autis. Jadi terlambat bicara, tidak bisa berinteraksi, ada gerak-gerak yang aneh atau stereotipik. Tapi itu adalah penelitiannya hanya mengeliputi 12 anak yang diundang ke pesta ulang tahun peneliti tersebut,” ucap Prof. Hartono.

Ilustrasi anak campak. Foto: Shutter Stock

Penelitian tersebut ternyata tidak hanya cacat secara ilmiah, tetapi juga terbukti menyesatkan. Majalah yang memuat artikel itu telah menarik publikasinya, dan dokter yang mempublikasikannya dicabut izin praktiknya.

“Dan itu adalah yang paling menghebohkan. Dan saat ini di seluruh dunia, termasuk di negara-negara maju, di seluruh dunia, seluruh negara anggota WHO, telah melakukan imunisasi campak rubella ini,” tutup Prof. Hartono.

Read Entire Article