Beda Pendapat Internal Apindo Buat Industri Tekstil Terpuruk

3 hours ago 1
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
Beda Pendapat Internal Apindo Buat Industri Tekstil Terpuruk Ilustrasi(Antara)

Industri tekstil nasional tengah mengalami tekanan berat disebabkan massifnya impor produk jadi dari Tiongkok sehingga mengganggu daya saing industri. Hal itu ditambah perbedaan pendapat di dalam tubuh Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) yang dinilai kontraproduktif.

Perbedaan pendapat itu terjadi antara Ketua Umum Apindo Shinta Widjaja Kamdani dengan Ketua Bidang Perdagangan Apindo Anne Patricia Sutanto mengenai penerapan Bea Masuk Anti Dumping (BMAD). Shinta mengingatkan adanya ancaman dumping dari Tiongkok, pada saat yang sama Anne justru dengan tegas menolak penerapan BMAD untuk benang filamen tertentu.

Sekretaris Jenderal Asosiasi Produsen Serat & Benang Filamen Indonesia (APSyFI) Farhan Aqil menilai, penolakan terhadap BMAD untuk benang filamen tertentu tersebut merupakan sikap kontra produktif organisasi dan ambiguitas APINDO di tengah kondisi industri TPT yang sedang dalam tekanan.

"Kita perlu formulasi yang pas untuk hadapi dinamika geopolitik dan geo-ekonomi. Banyak negara yang mulai melindungi pasar dalam negerinya. Salah satunya AS yang menerapkan sejumlah tarif terhadap beberapa negara. Indonesia harus jaga industri dalam negerinya supaya tidak kebobolan oleh produk Tiongkok yang murah," kata Farhan dikutip dari siaran pers, Selasa (12/8).

Farhan mengatakan, Apindo harus serius dalam narasi penguatan industri dan iklim usaha Indonesia yang berdaya saing. Dia juga meminta Ketua Bidang Perdagangan Apindo untuk dievaluasi dan bertanggung jawab atas pendapatnya yang berbeda dengan Ketua Umum Apindo.

"Industri TPT ini kan sektor manufaktur padat karya yang menyerap jutaan tenaga kerja. Saat ini, polimerisasi industri benang filamen setop semua, makanya industri minta perlindungan kepada pemerintah untuk melakukan proteksi pasar domestik. Negara harus hadir untuk menyelamatkan rakyat dan kepentingan umum. Kami minta Apindo juga harus bertanggungjawab dalam bersikap, jangan ambigu," kata dia.

Selain itu, Direktur Eksekutif Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Rayon Tekstil Agus Riyanto berharap Presiden Prabowo Subianto segera mengambil langkah tegas untuk mengakhiri kesalahpahaman yang ditimbulkan oleh keputusan Kemendag yang menolak pemberlakuan perlindungan pasar dalam negeri. Jika dibiarkan berlarut, industri tekstil dari sektor hulu hingga intermediate terancam terus berguguran akibat derasnya serbuan impor.

"Jika tidak ada jaminan keadilan dalam berusaha, industri dalam negeri akan mati pelan-pelan. Kami berharap Presiden Prabowo hadir, karena ini bukan lagi soal kebijakan teknis, tapi soal kelangsungan usaha nasional, tenaga kerja, kepentingan rakyatnya, kepentingan umum, negara harus hadir," terang Agus.

Senada dengan Agus, Ketua Umum Ikatan Pengusaha Konveksi Berkarya (IPKB) Nandi Herdiaman mengatakan, industri tekstil harus dilindungi saat ini. Industri hulu dan hilir harus tetap bersama-sama memperjuangkan pasar dalam negeri yang sudah terbangun sejak lama.

"Industri tekstil baik hulu maupun hilir harus dijaga pasar dalam negerinya. Kami dari IKM juga terbantu dengan bahan baku lokal tersedia di pasar. Jika ada pabrik yang setop, pasti ada gejolak dan bisa terjadi kelangkaan bahan baku," kata Nandi.

Dia juga mengatakan, IKM garmen tidak perlu izin impor karena bahan bakunya tersedia di dalam negeri. "Kami tidak perlu impor. Kalau perlu bahan baku, kami pasti carinya ke pasar dan pabrik yang ada di sini. Jadi kalau pabrik polyester stop semua, kami juga susah cari bahan baku. Makanya, hulu hingga hilir harus dijaga," pungkas Nandi. (E-3)

Read Entire Article