BADAN Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia atau BEM SI Kerakyatan memastikan tidak menggelar demonstrasi hari ini, Selasa, 2 September 2025. Koordinator Pusat BEM SI Kerakyatan Muhammad Ikram mengatakan situasi di Jakarta dan beberapa wilayah lain sedang tidak kondusif.
Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca
“Daripada itu kami memilih untuk mundur selangkah dan memastikan kalau tetap bakal ada aksi di waktu yang tepat,” kata Ikram ketika dihubungi pada Selasa, 2 September 2025.
Demonstrasi yang menunggu waktu tepat ini, Ikram menjelaskan, supaya aspirasi dan keresahan mahasiswa tersampaikan dengan baik. Meski begitu, dia belum bisa memastikan lebih detail kapan demonstrasi akan dilaksanakan.
Gelombang demonstrasi di Jakarta dan berbagai wilayah Indonesia masih berlangsung. Demonstrasi pada Senin, 25 Agustus 2025, mulanya memprotes besaran tunjangan anggota Dewan Perwakilan Rakyat. Namun, gelombang demonstrasi yang bergulir berubah menjadi kerusuhan dan penjarahan di berbagai lokasi di Indonesia.
Pada Kamis, 28 Agustus 2025, serikat buruh menggelar unjuk rasa dengan topik berbeda. Mereka membawa enam tuntutan, antara lain penghapusan outsourcing, penolakan upah murah, stop PHK, percepatan pembahasan RUU Ketenagakerjaan, RUU Perampasan Aset, dan meminta DPR merevisi UU Pemilihan Umum atau Pemilu.
Aksi tersebut berlangsung damai dan para buruh bubar sekitar pukul 12 siang. Namun, setelah itu gelombang massa dari mahasiswa dan massa berseragam sekolah berdatangan ke sekitar gedung DPR. Mereka menuntut pembubaran DPR serta pencabutan tunjangan anggota dewan yang berlebihan yakni mencapai Rp 100 juta saban bulan.
Demonstrasi di depan Gedung DPR/MPR ini berlangsung ricuh. Puncaknya, ketika kendaraan taktis Brigade Mobil atau Brimob melindas Affan Kurniawan, 21 tahun, seorang pengemudi online di kawasan Rumah Susun Bendungan HIlir II, Jakarta Pusat.
Kematian Affan menyulut kemarahan publik. Para pengemudi ojek online seketika ramai-ramai mengepung Mako Brimob Polda Metro Jaya, di Kwitang, Jakarta Pusat. Aksi berlangsung sampai keesokan harinya dan meluas hingga ke berbagai daerah di Indonesia, seperti Bandung, Makassar, Surabaya dan lain sebagainya.
Eskalasi mulai terjadi pada Jumat malam, 29 Agustus 2025. Bentrok antara massa dan aparat di berbagai tempat demontrasi terus memanas.
Teranyar, 1 September 2025, massa dari elemen mahasiswa berunjuk rasa di depan gerbang utama DPR. Massa aksi itu berasal dari organ mahasiswa seperti Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), hingga Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI). Tak hanya dari kalangan mahasiswa, demonstrasi itu dihadiri pula oleh sejumlah figur publik seperti Andovi Da Lopez, Jovial Da Lopez, Ge Pamungkas, hingga Ferry Irwandi. Demonstrasi hari itu berlangsung tertib.