Balas Dendam, Iran Ancam Serang Pangkalan Militer AS di Timur Tengah

Asap membumbung tinggi usai serangan Israel ke Stasiun TV IRIB milik Iran, pada Senin (16/6). Foto: AFP

Iran mengancam akan menyerang pangkalan militer AS di Timur Tengah. Rencana itu merupakan balasan serangan ke 3 situs nuklir di negara itu.

Penasihat pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei, Ali Akbar Velayati, mengatakan pihaknya mempertimbangkan menyerang pangkalan militer yang digunakan pasukan AS di Timur Tengah.

"Setiap negara di wilayah atau di mana saja yang digunakan oleh pasukan Amerika untuk menyerang Iran akan dianggap sebagai target yang sah oleh pasukan bersenjata kami," katanya dalam keterangan yang diberitakan kantor berita IRNA, dikutip dari AFP, Senin (23/6).

"Amerika telah menyerang jantung dunia Islam dan harus menghadapi konsekuensi yang tidak dapat diperbaiki," lanjutnya.

Presiden AS Donald Trump menyampaikan pidato di Gedung Putih di Washington, D.C., AS, setelah serangan AS terhadap fasilitas nuklir Iran, Sabtu (21/6/2025). Foto: Carlos Barria/REUTERS

Serangan AS ke Iran dikecam oleh masyarakat. Mereka berkumpul di pusat kota Teheran pada Minggu (22/6) memprotes serangan AS dan Israel sambil membawa bendera dan meneriakkan orasi.

Sementara itu, Presiden Donald Trump kembali mendesak Iran mengakhiri konflik setelah menyerang fasilitas pengayaan uranium di Fordo dan fasilitas nuklir di Isafahan dan Natanz.

"Kami meraih keberhasilan militer yang spektakuler kemarin, mengambil 'bom' langsung dari tangan mereka (dan mereka akan menggunakannya jika mereka bisa!)" katanya di Truth Social.

Trump juga mengisyaratkan ingin ada perubahan rezim Iran. Tapi, dia juga menyebut perubahan rezim bukanlah tujuan AS ketika menyerang Iran.

"Secara politik tidak tepat menggunakan istilah 'Perubahan Rezim'. Tapi jika rezim Iran saat ini tidak bisa MEMBUAT IRAN HEBAT LAGI (MAKE IRAN GREAT AGAIN), mengapa tidak ada perubahan rezim??? MIGA!!!" lanjutnya.