REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Tinju Jepang atau JBC menerapkan prosedur keamanan baru setelah kematian tragis dua petinju profesional Shigetoshi Kotari dan Hiromasa Urakaya yang berlaga pada 2 Agustus 2025 di Korakuen Hall, Tokyo, Jepang.
Dalam laman resmi World Boxing Coucil (WBC) yang dipantau di Jakarta, Jumat (15/8/2025), JBC mengumumkan serangkaian langkah darurat untuk mencegah musibah serupa seperti yang menimpa Kotari dan Urakawa.
Kotari yang bertarung melawan Yamato Hata menderita cedera otak parah dan meninggal pada 8 Agustus meskipun telah menjalani operasi darurat. Sedangkan Urakawa yang menghadapi Yoji Saito mengalami pingsan pada ronde kedelapan, juga meninggal pada 9 Agustus meskipun telah menerima perawatan medis segera. Tragedi ini menambah panjang daftar yang telah mengguncang dunia tinju Jepang.
Sebagai tanggapan, JBC menerapkan sejumlah langkah pengamanan baru seperti pengurangan jumlah ronde dari 12 menjadi 10 ronde dalam pertandingan Oriental and Pacific Boxing Federation (OPBF) dan World Boxing Organization (WBO) Asia-Pasifik yang diadakan di Jepang.
Dalam hal pengendalian hidrasi petinju, dilakukan tes urine sebelum pertandingan dan sanksi jika berat badan kembali melebihi 10 persen antara sesi penimbangan dengan pertandingan.
Selain itu, dukungan medis juga dilakukan wajib menyiagakan ambulans di semua acara, terhubung dengan rumah sakit yang mampu melakukan intervensi darurat.
Peningkatan teknologi dilakukan dengan penggantian pemindaian CT dengan MRI untuk mengevaluasi cedera sebelum petinju dapat kembali ke ring. Kemudian, petinju yang memerlukan kraniotomi atau prosedur bedah yang melibatkan pengangkatan tulang tengkorak akibat cedera otak akan secara otomatis pensiun dari tinju profesional.
JBC juga menetapkan rapat darurat dengan pelatih dan asosiasi, seminar medis pada September, dan pembentukan komite investigasi bersama dengan Federasi Tinju Jepang. Langkah-langkah ini bertujuan untuk mencegah tragedi seperti yang dialami Kotari dan Urakawa serta memastikan keselamatan semua petinju profesional di Jepang.
sumber : Antara