Dua orang mantan mahasiswa UIN Suska Riau ditangkap BNNP Riau di Kota Pekanbaru, kedua pelaku bernama Riko Saputra dan Syarif. Keedua pelaku menyimpan 40 kg ganja kering di atap gedung PKM (Pusat Kegiatan Mahasiswa).
Kedua pelaku merupakan mahasiswa dropout dan tidak lagi tercatat sebagai mahasiswa aktif UIN Suska Riau.
"Kejadian seperti ini bisa terjadi dimanapun, kali ini menimpa kampus UIN Suska ini saat disayangkan dan sangat memperihatinkan," kata Rektor UIN Sukska Riau kepada kumparan, Jumat (15/8).
Leny menegaskan dua tersangka peredaran ganja kering berinisial RS dan S telah berstatus drop out dan tidak lagi tercatat sebagai mahasiswa kampus tersebut.
"Kami sudah mengecek database, nama mereka sudah tidak ada lagi. Mereka bukan mahasiswa aktif dan sudah tidak tercatat di sistem kemahasiswaan," ujarnya.
Sementara itu, Warek III Bidang Kemahasiswaan Harris Simaremare, menyebut barang bukti ganja ditemukan di atap Gedung Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM) dengan cara pelaku memanjat menggunakan tangga.
Diketahui, PKM sendiri memang sehari-hari dijadikan sekretariat beberapa organisasi mahasiswa seperti Mapala, LPM Gagasan, PMI, Pramuka dan UIN Suska Mengajar.
"Secara prosedur, portal kampus ditutup pukul 18.00 WIB, sehingga kemungkinan aktivitas tersebut dilakukan di luar prosedur yang berlaku," ujarnya.
Lanjutnya, pihaknya akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap sistem keamanan kampus yang dinilai sangat terbuka.
"Selain itu, tata kelola organisasi mahasiswa akan diperketat untuk mencegah penyalahgunaan fasilitas kampus," jelasnya.
Pihaknya juga akan meningkatkan keamanan, membentuk satuan tugas anti-narkoba, melaksanakan tes urine, serta memperluas kerja sama dengan BNN untuk mewujudkan lingkungan pendidikan yang bebas narkoba.
Berdasarkan informasi yang dihimpun pihak kampus, kedua tersangka pernah menjadi anggota organisasi mahasiswa pecinta alam (Mapala).
kumparan mencoba mendatangi kampus UIN Suska Riau untuk menelusuri lokasi yang disebut-sebut menjadi tempat menyimpan narkoba.
Sesampainya di lokasi, suasana tampak lengang, tidak terlihat adanya aktivitas mahasiswa maupun kegiatan organisasi disekitar area tersebut.
Disisi lain, Felina Suzani, rekan kedua tersangka yang satu organisasi, mengaku terkejut sekaligus sedih mendengar kabar keterlibatan mereka dalam peredaran ganja.
Felina yang pernah aktif bersama di organisasi Mapala UIN Suska Riau mengatakan, selama mengenal keduanya, ia tak pernah melihat tanda-tanda mencurigakan.
"Yang saya tahu, orangnya baik, ceria, nggak pernah aneh-aneh. Kesehariannya santai, nggak banyak bicara. Kalau pergi bareng, pernah naik gunung ramai-ramai. Sepengetahuan saya, di kampus juga nggak ada mahasiswa yang mengisap ganja," kata Felina kepada kumparan.