
PEMPROV Jatim mengirimkan 9.825 vial vaksin MR atau Measles and Rubella dari Kementerian Kesehatan ke Dinas Kesehatan Sumenep, menyusul wabah Campak di Sumenep yang menyebabkan 17 meninggal dunia.
Menurut rencana vaksin tersebut akan dipergunakan pelaksanaan vaksinasi campak massa untuk anak anak yang akan dimulai Senin (25/8) mendatang.
"Mari kita sampaikan pesan-pesan ini dengan suasana yang bisa diterima oleh masyarakat umum. Kita punya tugas bersama-sama memberikan layanan tercepat guna membantu proses penanganan dari kasus kasus campak yang sedang terjadi di Sumenep," kata Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa yang terjun langsung ke Kabupaten Sumenep, Sabtu (23/8).
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa turun langsung menangani Kasus Luar Biasa (KLB) Campak yang terjadi di Kabupaten Sumenep.
Gubernur Khofifah menggelar Rapat Teknis penanganan KLB Campak di Kantor Bupati Sumenep, yang kemudian dilanjutkan dengan peninjauan dan menjenguk anak-anak penderita campak yang tengah dirawat di RS Moh. Anwar Sumenep.
Tidak hanya itu, Gubernur Khofifah juga menyaksikan langsung proses vaksinasi MR kepada sepuluh orang anak di Pendopo Kab. Sumenep.
Gubernur Khofifah memerintahkan agar penanganan KLB Campak di Sumenep harus dilakukan kerja secara terpadu dan terintegrasi oleh semua elemen dan sektor baik vertikal maupun horizontal cepat dan masif.
"Secara vertikal, Kemenkes RI dan Pemprov Jatim telah hadir langsung. Bahkan ada institusi Internasional yaitu UNICEF dan WHO. Secara horizontal, ada Bupati, Wakil Bupati dan berbagai institusi lain, termasuk jajaran TNI/Polri," jelas Khofifah.
"Dari Dandim, Polres sampai dengan Babinsa Bhabinkamtibmas jadi semua harus terpadu, terintegrasi," imbuhnya.
Kerja terpadu dan terintegrasi ini diperlukan guna percepatanan penanganan KLB Campak di Kab. Sumenep. Ditambah, akan dilakukan Outbreak Response Immunization (ORI) atau vaksinasi Campak Rubela secara masal dan masif pada 25 Agustus - 14 September 2025 mendatang.
Sosialisasi terhadap pentingnya vaksinasi Campak Rubela diharapkan dapat dilakukan secara masif hingga lini terbawah di masyarakat. Oleh sebab itu, kerjasama sama semua elemen yang bersatu padu disebutnya sebagai salah satu indikator suksesnya ORI.
"Ini bekerjanya di lini paling bawah, oleh karena itu kami mohon semua elemen bersatu padu menyampaikan pesan ini kepada masyarakat," ucap Gubernur Jatim.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kab. Sumenep hingga Agustus 2025, tercatat 17 kasus meninggal akibat penyakit Campak. Dari jumlah itu 16 diantaranya terkonfirmasi tidak pernah menjalani imunisasi, sedangkan satu lainnya tidak lengkap imunisasi.
Oleh sebab itu, kejadian tersebut diharapkannya bisa menjadi pembelajaran bersama bagi masyarakat, tokoh masyarakat hingga ulama, akan pentingnya imunisasi Campak Rubela bagi anak-anak.
"Kita ingin generasi penerus nantinya semua sehat batin dan lahirnya. Oleh karena itu rencana ORI atau vaksinasi masif dan massal di tanggal 25 besok, bersama kita menyampaikan sosialisasi dan pesan kepada masyarakat supaya memaksimalkan capaian dari vaksinasi yang akan dilakukan," pesan Khofifah.
"Tempatnya bisa di Puskesmas, Puskesmas Pembantu hingga Posyandu," katanya.(H-2)