Jakarta, CNBC Indonesia - Kelompok Houthi yang didukung Iran menyerbu kantor dua badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di ibu kota Yaman, Sanaa, pada Minggu (31/8/2025). Ini terjadi sehari setelah Israel mengatakan telah membunuh perdana menteri dari pemerintahan yang dikuasai pemberontak.
Dalam laporan CNN International, kantor PBB yang diserang adalah yang merupakan milik Program Pangan Dunia (WFP) dan badan anak-anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF). Akibat penyerbuan ini, seorang anggota staf WFP ditahan, begitu pula sejumlah anggota staf UNICEF.
"Setidaknya 11 personel PBB ditahan. Saya sangat mengutuk penahanan tersebut, serta tindakan masuk secara paksa ke dalam properti PBB," kata Utusan PBB untuk Yaman, Hans Grundberg.
Sekretaris Jenderal PBB, António Guterres, juga mengutuk keras tindakan Houthi. Ia menyerukan "pembebasan segera dan tanpa syarat" bagi mereka yang ditahan oleh kelompok pemberontak tersebut.
Guterres mencatat bahwa pihak lain yang bekerja untuk PBB, serta orang-orang yang bekerja dengan LSM, masyarakat sipil, dan misi diplomatik, telah ditahan secara sewenang-wenang di Yaman sejak tahun 2021.
"Personel PBB dan mitranya tidak boleh menjadi sasaran, ditangkap, atau ditahan saat menjalankan tugas mereka untuk PBB," katanya. "Perserikatan Bangsa-Bangsa akan terus bekerja tanpa lelah untuk menjamin pembebasan yang aman dan segera bagi semua individu yang ditahan secara sewenang-wenang."
Tidak jelas apakah penggerebekan tersebut terkait dengan serangan Israel. Kelompok Houthi sebelumnya pernah menargetkan PBB dan organisasi internasional lainnya.
Sementara itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bersumpah bahwa serangan yang menewaskan Ahmed al-Rahawi, Perdana Menteri pemberontak Houthi Yaman, "hanyalah permulaan" dari kampanye negaranya melawan kelompok tersebut. Diketahui, Al-Rahawi tewas bersama pejabat Houthi lainnya dalam serangan di Sanaa pada hari Kamis lalu.
"Kami melakukan apa yang belum pernah dilakukan siapa pun sebelum kami, dan ini hanyalah permulaan dari serangan terhadap para pejabat senior di Sanaa - kami akan menjangkau mereka semua," kata pemimpin Israel itu dalam pertemuan pemerintah pada hari Minggu.
Houthi sendiri merupakan kelompok yang rutin meluncurkan misil ke arah Israel, serta melakukan serangan terhadap kapal-kapal di Laut Merah. Ini dilakukan sebagai tindakan yang disebutnya sebagai balasan atas serangan Israel di Gaza.
Kelompok ini naik dalam tapuk kekuasaan dan kekuatan di Yaman sejak 2014 lalu. Saat ini, Houthi menguasai Sanaa dan sebagian besar wilayah utara, dan pemerintahan saingan yang lebih diakui secara luas di selatan.
(tps/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article AS Bombardir Negara Arab Ini, Puluhan Orang Migran Tewas-PBB Teriak