
Buah ranti adalah sebutan lokal untuk buah leunca atau cecenan (Solanum americanum / Solanum nigrum). Apakah buah ranti bisa dimakan? Dikutip dari buku Bertanam Sayuran Buah karya Hendro Sunarjono dkk (2018: 29), buah ranti dapat dimakan secara langsung, dijadikan lalapan, atau digunakan untuk masakan.
Manfaat Buah Ranti

Buah ranti dapat digunakan sebagai obat diabetes (kencing manis). Bagi penderita diabetes, buah ranti atau leunca cukup aman dikonsumsi karena mengandung senyawa fenolik bioaktif seperti rutin, asam caffeic, asam galat, dan katekin.
Senyawa ini membantu menurunkan gula darah dengan meningkatkan sekresi insulin, mengurangi stres oksidatif, dan melindungi sel tubuh.
Selain itu, buah ranti juga mengandung steroid, glikosida, saponin, minyak tetap, vitamin B, zat besi, dan vitamin C yang berperan dalam meningkatkan pembentukan hemoglobin. Kandungan ini menjadikannya bermanfaat untuk membantu mengatasi anemia.
Cara Mengolah Buah Ranti
Buah ranti dapat diolah dengan berbagai cara sederhana. Buah yang sudah matang biasanya dicuci bersih lalu dimakan langsung sebagai camilan segar. Selain itu, ranti juga bisa diulek bersama cabai, garam, dan gula untuk dijadikan sambal atau rujak dengan rasa asam-pedas yang khas.
Bagi yang suka manis, ranti dapat direbus bersama gula hingga mengental menjadi selai atau sirup. Buah ini juga sering ditambahkan ke sayur bening atau sayur asem untuk memberi rasa segar alami, bahkan air rebusannya kerap dimanfaatkan sebagai obat tradisional untuk meredakan panas dalam.
Cara Menanam Buah Ranti
Ranti mudah ditanam di dataran rendah maupun dataran tinggi. Umumnya ranti ditanam di dataran tinggi, di atas 500 mdpl. Waktu tanam yang baik pada awal musim kemarau atau akhir musim hujan. Berikut cara menanamnya:
Ranti dikembangbiakan dengan biji. Biji disemai terlebih dahulu seperti tanaman tomat.
Setelah bibit berumur 1,5 bulan, bibit dipindah tanam ke kebun dengan jarak tanam 40 cm x 40 cm.
Tanah yang akan ditanami dicangkul dan diberi pupuk kandang yang telah matang 10 ton/ha. Pupuk buatan yang diberikan berupa Urea sebanyak 40 kg/ha dan TSP 80 kg/ha. Pupuk buatan diberikan jika tanahnya tandus.
Ranti yang sudah tumbuh perlu dirawat dengan cara membersihkan gulma sambil menggemburkan tanahnya.
Buah ranti pertama kali dapat dipanen setelah tanaman berumur 3-4 bulan dari waktu menyebar. Buah yang dipetik biasanya hampir tua karena buah yang terlalu tua rasanya liat.
Baca Juga: 10 Manfaat Buah Leunca untuk Kesehatan, Cari Tahu di Sini!
Kesimpulan
Apakah buah ranti bisa dimakan? Ya, buah ranti dapat dimakan secara langsung atau digunakan dalam masakan.
Buah ranti memiliki manfaat untuk mengobati diabetes dan mengatasi anemia. Buah ranti dapat diolah menjadi berbagai macam masakan seperti sambal atau selai.
Pembudidayaan buah ranti cukuplah mudah. Buah ranti dikembangbiakan melalui biji. Pemeliharaannya cukup dengan membersihkan gulma dan menggemburkan tanah hingga waktu panen tiba. (Umi)