
Indonesia dikenal sebagai negara yang berada di kawasan Ring of Fire, yaitu jalur cincin api Pasifik yang rawan aktivitas vulkanik. Karena itu, tidak heran kalau banyak gunung berapi aktif yang tersebar di berbagai wilayah Nusantara.
Namun, di balik keindahannya, banyak gunung di Indonesia yan menyimpan risiko besar bagi para pendaki. Medan yang terjal, cuaca tak menentu, hingga potensi letusan mendadak menjadi tantangan serius yang tidak boleh diabaikan.
Sebelum menyusun rencana pendakian berikutnya, pastikan kamu melakukan riset. Cari tahu gunung mana yang aman dan yang tidak aman untuk didaki.
Baca artikel ini sampai habis untuk mengetahui gunung paling berbahaya untuk didaki di Indonesia.
Gunung Paling Berbahaya di Indonesia untuk Didaki

Ini dia tujuh gunung paling berbahaya di Indonesia yang dikenal memiliki jalur ekstrem, cuaca tak terduga, hingga potensi bencana alam yang tinggi.
1. Gunung Merapi

Sebagai salah satu gunung api paling aktif di Indonesia, Merapi memiliki ketinggian sekitar 2.930 meter di atas permukaan laut. Aktivitas vulkaniknya tergolong tinggi dan bisa meletus sewaktu-waktu tanpa tanda yang jelas.
Selain letusan, bahaya terbesar datang dari awan panas atau wedhus gembel yang meluncur dengan kecepatan tinggi dan suhu mematikan. Ditambah lagi, jalur pendakian yang sering berubah akibat erupsi membuat pendaki harus ekstra waspada.
2. Gunung Jaya Wijaya (Carstensz Pyramid)
Dengan ketinggian mencapai 4.884 meter, medan menuju puncak Carstensz tak hanya ekstrem, tapi juga menantang. Pendaki harus melewati medan salju, tebing curam, dan rute panjat yang membutuhkan perlengkapan khusus.
Selain faktor medan, lokasi yang terpencil dan sulit dijangkau membuat pendakian di gunung ini sangat kompleks. Akses izin, cuaca ekstrem, dan logistik berat menjadi tantangan tersendiri yang membuatnya berbahaya bagi pemula.
3. Gunung Rinjani

Dikenal dengan panorama indahnya, Rinjani berdiri setinggi 3.726 meter dan menyimpan banyak tantangan bagi pendaki. Beberapa jalur, terutama yang ekstrem, seperti jalur Letter E, memiliki medan yang sulit, sempit, dan berpasir, sehingga meningkatkan risiko kecelakaan.
4. Gunung Agung
Gunung Agung yang terletak di Pulau Bali, menjulang setinggi 3.142 meter dan dikenal sebagai gunung suci sekaligus destinasi wisata spiritual. Namun, di balik nilai sakralnya, gunung ini menyimpan potensi bahaya, karena sejarah letusannya yang cukup destruktif.
Jalur pendakiannya terjal, panjang, dan minim sumber air, sehingga membutuhkan stamina ekstra. Selain itu, status aktivitas vulkanik yang fluktuatif membuat pendakian ke puncaknya berisiko tinggi, dan sering ditutup mendadak demi alasan keselamatan.
5. Gunung Semeru

Sebagai atap Pulau Jawa dengan ketinggian 3.676 meter, Semeru menyuguhkan pemandangan luar biasa. Namun, aktivitas erupsi yang nyaris rutin setiap beberapa menit menjadikannya salah satu gunung paling rawan.
Kawah Jonggring Saloko menjadi zona merah yang sangat dilarang untuk didekati. Bahaya awan panas, gas beracun, dan lontaran batu pijar bisa terjadi dan membahayakan nyawa pendaki.
6. Gunung Kelud
Meski hanya setinggi 1.731 meter, bahaya letusan Kelud tak bisa diremehkan. Letusan terakhirnya pada 2014 melontarkan material vulkanik ke berbagai wilayah di Jawa Timur dan sekitarnya.
Selain itu, risiko longsor dan akses jalur yang berisiko tinggi menjadi alasan kuat mengapa gunung ini tergolong berbahaya untuk didaki. Setiap letusan Gunung Kelud bisa menimbulkan berbagai ancaman, seperti awan panas, hujan abu, lahar dingin, hingga aliran piroklastik, yang berpotensi membahayakan keselamatan pendaki.
7. Gunung Kerinci

Kerinci menjadi gunung berapi tertinggi di Indonesia dengan ketinggian 3.805 meter. Gunung ini dikenal memiliki jalur yang licin dan curam.
Selain itu, hutan lebat yang mengelilinginya juga menjadi habitat hewan buas seperti harimau Sumatra. Cuaca di kawasan ini yang cenderung cepat berubah, seringkali menimbulkan kabut tebal, dan mengganggu jarak pandang.
Baca Juga: 5 Tempat Camping di Bandung dengan Pemandangan Alam yang Memukau