Kandungan kafein yang tinggi pada kopi kadang menimbulkan efek samping, seperti gelisah, gangguan pencernaan, atau sakit kepala. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui pilihan minuman yang lebih menyehatkan.
Selain itu, mengonsumsi minuman pengganti kopi juga bisa membantu tubuh tetap berenergi dan semangat menjalani aktivitas sehari-hari. Mengutip Healthline, berikut lima minuman sehat pengganti kopi yang bisa dicoba untuk menjaga tubuh tetap segar seharian.
Matcha merupakan teh hijau dari daun tanaman Camellia sinensis yang dikukus, dikeringkan, dan digiling menjadi bubuk halus. Sama seperti kopi, matcha juga mengandung kafein, tapi dengan kadar yang lebih rendah.
Dilansir Harvard Health Publishing, satu cangkir atau sekitar 8 ons matcha memiliki 38–89 miligram kafein, sehingga cocok bagi mereka yang ingin minuman berkafein lebih lembut dibanding kopi.
Selain kafein, matcha juga mengandung asam amino L-theanine yang dapat meningkatkan konsentrasi dan kewaspadaan. Aroma dan cita rasanya yang “earthy” membuat matcha terasa menenangkan sekaligus unik.
Air lemon adalah alternatif minuman pagi yang menyegarkan seperti kopi. Minuman ini bisa membantu tubuh tetap terhidrasi sekaligus memberikan tambahan antioksidan.
Air lemon juga bebas kalori dan kafein, serta kaya vitamin C yang berperan menjaga sistem imun tubuh dan melindungi kulit dari kerusakan akibat sinar matahari. Untuk membuatnya, cukup dengan mencampurkan air dingin dan perasan setengah sampai satu lemon.
Cuka apel bisa menjadi minuman penyegar di pagi hari. Minuman ini mengandung asam asetat yang dapat membantu meningkatkan sensitivitas insulin serta menstabilkan kadar gula darah.
Cara membuatnya juga cukup mudah, yakni dengan mencampurkan 1–2 sendok makan cuka apel mentah dengan satu cangkir air dingin. Jika ingin rasa yang lebih manis dan ringan, maka kamu bisa menambahkan madu atau pemanis favorit sesuai selera.
Kombucha merupakan minuman yang dibuat dengan memfermentasi teh hitam menggunakan bakteri, ragi, dan gula, sehingga menghasilkan kultur simbiosis bakteri dan ragi (scoby). Proses fermentasi ini membuat kombucha kaya akan probiotik dan antioksidan yang bermanfaat bagi tubuh.
Meski demikian, kombucha bisa berdampak pada pencernaan, terutama karena efek asamnya. Oleh karena itu, orang dengan kondisi kesehatan tertentu, terutama masalah pencernaan, sebaiknya menghindari konsumsi kombucha.