Keluarga mahasiswa Universitas Amikom Yogyakarta, Rheza Sendy Pratama (21 tahun), membenarkan bahwa ada surat yang ditandatangani saat mengambil jenazah Rheza di RSUP Dr Sardjito pada Minggu (31/8).
Rheza meninggal dengan kondisi tubuh penuh luka usai aksi di sekitaran Polda DIY pada Minggu (31/8) pagi. Muncul kecurigaan Rheza tewas imbas kekerasan aparat.
Ayah Rheza, Yoyon Surono, mengatakan surat pernyataan itu merupakan prosedur.
"Itu memang harus secara prosedur hukum kan memang seperti itu. Jadi kita juga memang harus bikin itu biar ke depannya juga istilahnya nggak ada miskomunikasi (miskom) antara kami keluarga dengan pihak yang terkait," kata Yoyon ditemui di kediamannya di Kabupaten Sleman, Selasa (2/9).
Yoyon tak mendetailkan isi surat tersebut, tapi pada intinya keluarga menolak autopsi dan tidak akan menuntut.
Yoyon juga menegaskan tak ada yang memaksa menulis surat pernyataan itu.
Namun, dia mengatakan sejak awal keluarga telah menganggap peristiwa ini sebagai musibah. Keluarga menolak autopsi dan menandatangani surat pernyataan itu.
"Kita itu sudah menerima emang ini sebagai musibah. Di awal kita itu sudah berkomitmen bahwa ini tidak akan ada autopsi," bebernya.
Saat itu Yoyon ingin jenazah anaknya segera bisa dibawa pulang untuk dimakamkan.
"Intinya kita tidak menginginkan autopsi, seperti itu saja. Jadi pertanggungjawaban dari perkataan kita itu dituangkan dalam secercah (secarik) kertas yang di situ. Cuma situ saja," pungkasnya.
Ortu Tak Bawa ke Ranah Hukum
Orang tua Rheza Sendy Pratama menyebut tidak akan membawa kasus ini ke ranah hukum meski dukungan mengalir kepada keluarganya agar mengusut kasus kematian sang anak.
"Intinya kita enggak akan proses hukum. Biar Rheza juga tenang, keluarga itu juga tenang. Saya enggak ingin berlarut-larut," katanya.
Ketika ditemui Yoyon masih dalam keadaan duka. Dia beberapa kali meneteskan air mata ketika bercerita tentang putranya. Tapi keputusan keluarga sudah bulat.
"Kita sudah tidak tega istilahnya melihat anak kita nanti misalnya ada terus diautopsi, dibongkar-bongkar, kita enggak tega," bebernya.
Banyak pihak, termasuk warganet, mendukung kasus Rheza ini diusut tuntas. Soal dukungan ini, keluarga tetap pada pendiriannya.
"Tetap (tak membawa ke ranah hukum). Kita itu intinya gini, semua dikembalikan ke Maha Yang Kuasa. Masalah keadi...