Program PNM Mekaar menjadi bukti kemerdekaan sejati tidak hanya dirasakan di pusat kota, tapi juga di desa-desa.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Semangat kemerdekaan tidak hanya soal lepas dari penjajahan, tetapi juga tentang merdeka secara ekonomi dan berdaya untuk masa depan. PT Permodalan Nasional Madani (PNM) terus mewujudkan hal itu lewat program pemberdayaan perempuan prasejahtera yang menyasar ibu-ibu di seluruh penjuru Indonesia.
Melalui pembiayaan ultramikro PNM Mekaar yang dipadukan dengan berbagai pelatihan, para ibu tidak hanya mendapat akses modal, tetapi juga keterampilan hidup (life skill) yang memperkuat kemandirian.
Misalnya, ketua kelompok nasabah dibekali pelatihan kepemimpinan dan komunikasi agar mampu memimpin anggotanya dengan bijak.
Dalam program PNM Peduli yang menyasar aspek ketahanan pangan, PNM menyalurkan bibit dan pendampingan budi daya sayur, ikan serta ayam agar mereka dapat menghasilkan bahan pangan sendiri sekaligus menghemat pengeluaran.
Sementara itu, pelatihan pengelolaan keuangan membantu nasabah mengatur pemasukan dan pengeluaran usaha dengan lebih cerdas.
Dampaknya terasa nyata. Banyak nasabah yang awalnya hanya mengandalkan penghasilan suami, kini mampu menambah pendapatan keluarga, membiayai sekolah anak, hingga menciptakan lapangan kerja kecil di lingkungannya.
Sekretaris Perusahaan PNM, L Dodot Patria Ary, menegaskan, program ini bukan sekadar penyaluran modal.
“Kami ingin ibu-ibu nasabah PNM merasakan arti kemerdekaan sesungguhnya yaitu mampu berdiri di atas kaki sendiri, mengelola usaha dengan percaya diri, dan menjadi agen perubahan di lingkungannya. Kemerdekaan ekonomi perempuan adalah salah satu kunci kemajuan bangsa,” ujarnya dalam keterangan Ahad (17/8/2025).
Di tengah perayaan kemerdekaan ke-80 Republik Indonesia, PNM membuktikan kemandirian ekonomi perempuan adalah salah satu pondasi kemajuan bangsa. Program PNM Mekaar menjadi bukti kemerdekaan sejati tidak hanya dirasakan di pusat kota, tapi juga di desa-desa.