Sebelumnya, PGN sempat mengakui bahwa saat ini terjadi penurunan volume gas yang disalurkan pada Agustus 2025 oleh pemasok gas atau Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) hulu migas.
“Hal ini merupakan bentuk sinergi PGN dengan berbagai pemangku kepentingan dalam mengupayakan stabilisasi dan penguatan pasokan gas, untuk memastikan keberlangsungan layanan kepada pelanggan,” kata Corporate Secretary PGN, Fajriyah Usman dalam keterangan tertulis, Minggu (17/8).
Untuk saat ini, PGN menjelaskan tekanan gas dalam infrastruktur pipa telah membaik secara berangsur. Hal ini karena adanya tambahan gas untuk mengisi jaringan pipa tersebut.
Selain itu, PGN juga sudah memastikan akan ada tambahan pasokan gas lainnya yang akan digunakan untuk menjaga kestabilan pasokan gas. Dengan begitu, PGN bisa memastikan ketersediaan pasokan gas untuk seluruh pelanggan khususnya sektor industri yang punya peran dalam penciptaan efek berganda.
Meski demikian, PGN tetap mengimbau para pelanggan untuk tetap mengendalikan pemakaian gasnya.
“PGN mengapresiasi dukungan penuh pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan terkait serta terus berkoordinasi aktif untuk mendapatkan solusi terbaik dalam mendapatkan pasokan gas secara berkelanjutan,” ujarnya.
Sebelumnya, Kepala SKK Migas Djoko Siswanto juga sudah memastikan pasokan gas sudah mulai membaik.
“Sudah sudah, perlahan sudah membaik. Sudah aman, sudah beres semua tidak ada masalah,” kata Djoko ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Minggu (17/8).
Djoko juga menuturkan beberapa alasan dan penyebab terjadinya hal itu. Pertama, penurunan menurut Djoko memang diakui disebabkan oleh terjadinya kebakaran di Stasiun Pengumpul Subang, Desa Cidahu, Kecamatan Pagaden Barat, Kabupaten Subang milik PT Pertamina EP.
Kedua, penurunan juga terjadi karena adanya proses maintenance pada produksi migas dari KKKS hulu migas.
“Itu juga ada maintenance di Medco sehingga tidak ada gas yang masuk dalam pipa, konsumen hanya menerima gas yang tersisa dalam pipa Nah akibatnya, maka gas yang ada dalam pipa itu berkurang, ketika berkurang, maka tekanannya berkurang,” ujarnya.
Selain Medco, maintenance juga sedang terjadi dari produksi gas oleh PT Pupuk Sriwijaya (Pusri). Meski demikian dalam memastikan keamanan pasokan, saat ini SKK Migas juga menuturkan sudah ada langkah-langkah yang diambil
“Nah secara perlahan, kita isi gasnya pelan pelan supaya tekanannya kembali normal dan alhamdulillah itu sudah tidak ada masalah sejak tanggal 15 [Agustus]. Gas dari subang, kita by pass karena di situ kan terjadi kebakaran putus, kita by pass perlahan-perlahan, kita masukin 8 mm kemudian perlahan-perlahan, kita masukin 28 mm,” jelas Djoko.