Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Jakarta bakal menyelenggarakan Festival Lowongan Kerja Jakarta (Jobfest) di Velodrome, Jakarta Timur, pada 19-20 Agustus 2025.
Staf Khusus Gubernur DKI Jakarta Bidang Komunikasi Sosial, Chico Hakim mengatakan, gelaran Jakarta Jobfest 2025 tersebut merupakan salah satu wujud upaya memberikan peluang kerja bagi warga Jakarta untuk meningkatkan kualitas hidupnya.
"Penciptaan lapangan pekerjaan bagi warga Jakarta sejak awal menjadi fokus dari Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno," kata Chico di Jakarta, Rabu.
Dia menjelaskan, Jakarta Jobfest 2025 yang akan diselenggarakan di Plaza Bendera Jakarta International Velodrome dibuka pukul 10.00-16.00 WIB.
Baca juga: DKI serap 1.367 pekerja lewat bursa kerja pada 2025
Chico menyampaikan, setidaknya sekitar 40 perusahaan dengan jumlah sekitar 2.000 lowongan pekerjaan akan ada di Jakarta Jobfest 2025.
Ke-40 perusahaan tersebut terdiri dari industri pengolahan, angkutan, pergudangan dan komunikasi, bangunan, keuangan, asuransi dan persewaan. Selain itu perdagangan besar, rumah makan dan perhotelan hingga jasa kemasyarakatan, sosial dan hiburan.
Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Energi DKI Jakarta, Syaripudin menjelaskan, hal yang membedakan Jakarta Jobfest 2025 dengan penyelenggaraan bursa kerja (jobfair) di Jakarta sebelumnya adalah festival ini tidak hanya berisi informasi lowongan kerja, melainkan ada juga seminar peningkatan karir dari pemprov dan pihak profesional.
"Ada juga 'showcase' pelatihan mulai dari tata rias, barista, hingga las, mobil pelayanan publik dari Dukcapil, perizinan, perpustakaan keliling hingga Samsat Keliling. Ada pentas hiburan juga untuk yang berkunjung," katanya.
Baca juga: Data penyerapan tenaga kerja hasil bursa kerja harus dibuka
Pemprov DKI sudah mengantisipasi agar saat penyelenggaraan Jakarta Jobfest tidak terjadi antrean peserta (overcrowding). Mekanisme penumpukan berkas tidak ada di Jobfest 2025.
Di Jakarta Jobfest 2025 tidak ada penumpukan berkas secara fisik, semua dilakukan secara digital guna menghindari penyalahgunaan data.
"Akan tetap ada 'walk-in interview', namun mekanismenya sudah diatur sedemikian rupa sehingga diharapkan tidak terjadi penumpukan peserta," ujar Syaripudin.
Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.