Wamenkum: RUU KUHAP Atur Dana Abadi Buat Kompensasi Korban, Bersumber dari APBN

3 weeks ago 2
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
Wamenkum, Eddy Hiariej di kantor LPSK, Jakarta Timur, Kamis (31/7/2025). Foto: Abid Raihan/kumparanWamenkum, Eddy Hiariej di kantor LPSK, Jakarta Timur, Kamis (31/7/2025). Foto: Abid Raihan/kumparan

Wakil Menteri Hukum, Eddy Hiariej, menjelaskan tentang aturan restitusi dan kompensasi kepada korban tindak pidana di dalam Revisi Undang-Undang Hukum (RUU KUHAP).

Menurutnya, KUHAP baru akan turut diatur soal dana abadi korban untuk pemulihan kerugian mereka.

“Dengan mengadopsi Undang-Undang Tindak Pidana Kekerasan Seksual, kebetulan waktu itu saya ketua DIM pemerintah, ini kita adopsi dalam RUU KUHAP mengenai dana abadi korban. Jadi dana abadi korban ini bisa bersumber dari APBN,” ucap Eddy di sebuah acara diskusi tentang TPPO di kantor LPSK, Jakarta Timur pada Kamis (31/7).

“Ini untuk bagaimana kita melakukan rehabilitasi terhadap korban, restitusi terhadap korban,” tambahnya.

Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Rahayu Saraswati di kantor LPSK, Jakarta Timur, Kamis (31/7/2025).  Foto: Abid Raihan/kumparanWakil Ketua Komisi VII DPR RI, Rahayu Saraswati di kantor LPSK, Jakarta Timur, Kamis (31/7/2025). Foto: Abid Raihan/kumparan

Eddy mengatakan, nantinya peran Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) akan sangat sentral dalam realisasi dana abadi korban ini.

“Saya kira ketika harus menghitung berapa biaya, bagaimana melindungi korban, bagaimana memberikan perlindungan terhadap saksi, ini peran LPSK menjadi sangat sentral. Oleh karena itu, dalam RUU KUHAP yang baru, tidak hanya pasal, tapi pada bagian tertentu, berbicara soal Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban,” ucap Eddy.

“Ketika akan memberikan hak korban, ketika akan memberikan hak saksi, perempuan, anak yang bermasalah dengan hukum, memang penyidik penuntut umum itu wajib berkoordinasi dengan LPSK. Ini bukan kerja sendirian, tapi ini merupakan kolaborasi lintas sektoral,“ tambah dia.

Dalam RUU KUHAP, akan diatur bila seorang pelaku tindak pidana tak mampu membayar kerugian korban, kerugian akan ditanggung negara. Ganti kerugian itu disebut kompensasi, bukan restitusi.

“Bedanya apa? Kalau kompensasi itu sepenuhnya menjadi tanggung jawab negara, restitusi adalah tanggung jawab dari si pelaku. Tetapi kita tidak menutup mata bahwa kalau misalnya dalam kekerasan terhadap, tidak dalam tindak pidana kekerasan seksual itu, tidak mesti pelaku berasal dari orang yang berduit,” ucap Eddy.

“Ketika tidak ada yang disita, harta kekayaannya tidak bisa untuk melakukan restitusi, kan negara tidak bisa diam. Karena korban ini harus direhabilitasi, harus direstorasi. Nah di sini lahir lah kompensasi,” tambahnya.

 Andreas Ricky Febrian/kumparanKantor LPSK. Foto: Andreas Ricky Febrian/kumparan

Kata LPSK Soal Dana Abadi

Wakil Ketua LPSK, Antonius PS Wibowo menjelaskan selama ini belum ada regulasi yang mengatur soal dana abadi korban. Hal ini pun bisa menjawab masalah restitusi untuk korban yang selama ini belum maksimal.

“Tadi sudah saya sampaikan penyitaan aset pelaku belum berjalan maksimal, itu satu. Yang kedua, belum ada regulasi untuk korban TPPO memperoleh restitusi dari dana abadi korban,” ucap Antonius.

LPSK menjelaskan, dana abadi korban untuk kompensasi ini bukan menutup pelaku untuk membayar restitusi.

“Restitusi tetap dijatuhkan dalam rangka proses hukum. Bukan di luar proses hukum ya mbak. Jadi restitusi tetap dimintakan dari proses hukum. Melalui penyidikan, penuntutan, kemudian diajukan ke hakim,” ucap Antonius.

Ketua LPSK, Achmadi di kantor LPSK, Jakarta Timur, Kamis (31/7/2025). Foto: Abid Raihan/kumparanKetua LPSK, Achmadi di kantor LPSK, Jakarta Timur, Kamis (31/7/2025). Foto: Abid Raihan/kumparan

LPSK menilai, korban tetap harus dapat ganti kerugian ketika pelaku tak mampu bayar restitusi. Maka, negara yang akan menanggung lewat dana abadi.

“Gini Konsep restitusi itu tetap didasarkan pada putusan pengadilan. Nah tadi saya sampaikan, putusan pengadilan yang sangat ideal menurut harapan korban adalah satu, menjatuhkan restitusi,” ucap Antonius.

“Kalau restitusi tidak mampu dibayar atau kurang dibayar oleh pelaku, maka dilakukan penyitaan aset pelaku. Kalau dari aset pelaku masih juga kurang, di sinilah kemudian tempatnya kekurangan itu diambilkan dari dana abadi korban. Kira-kira seperti itu,” tutur dia.

Read Entire Article