REPUBLIKA.CO.ID, Belanda menjukinya "Valentino van Atjeh". Ia adalah seorang musisi sekaligus ulama yang kerap memainkan biola di pesta-pesta Belanda demi memata-matai musuh. Nama lengkapnya adalah Prof Teuku Muhammad Usman El Muhammady, Msc, S. Th.
Usman El-Muhammady lahir pada 3 Maret 1903 di Kutaraja, Aceh dan wafat 4 September 1978 di Medan). Ia adalah sosok pejuang kemerdekaan RI yang multitalenta. Selain dikenal sebagai musisi, ia juga seorang ulama, wartawan, akademisi, dan penulis yang melahirkan banyak karya.
Sebagai musisi, Usman dikenal sebagai pemain biola profesional, sebuah identitas yang jarang ditemui di antara para tokoh perjuangan kemerdekaan. Ia juga turut berjuang di era kependudukan Jepang.
"Jepang memburunya karena bom-bom botol yang ia buat. Tapi melihat usaha produk nilamnya, Jepang menjadikannya Djawatan Industri RI," dikutip dari video yang diunggah akun Instagram cucu Usman El-Muhammady, Helvy Tiana Rosa, Jumat (15/8/2025).
Menurut sebuah tulisan di goodreads, salah satu pengulas menyebut Usman adalah pemain biola profesional, selain sebagai saintis, dosen, ulama, dan penulis produktif.
Meskipun tidak ada narasi langsung yang menyatakan bahwa beliau menggunakan bermusik untuk “memata-matai” Belanda, biola bisa diinterpretasikan sebagai alat penyamaran yang elegan. Ini adalah cara tak biasa untuk mendekati lingkungan penjajah tanpa menimbulkan kecurigaan.