Petugas pemadam kebakaran di Turki dan Spanyol masih berjuang melawan kebakaran hutan yang melanda sejumlah wilayah. (ilustrasi)
REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Petugas pemadam kebakaran di Turki dan Spanyol masih berjuang melawan kebakaran hutan yang melanda sejumlah wilayah. Turki masih berjibuku memadamkan api kebakaran besar di Provinsi Canakkale, barat laut negara itu, di hari kedua setelah ratusan warga dievakuasi sebagai langkah pencegahan. Bandara Canakkale dan Selat Dardanella yang menghubungkan Laut Aegea dan Laut Marmara sempat ditutup pada Senin (11/8/2025).
Pada Selasa (12/8/2025) Menteri Pertanian dan Kehutanan Turki Ibrahim Yumakli mengatakan sebagian besar kebakaran di distrik Ezine dan Ayvacik sudah terkendali, namun api di pusat kota di bagian selatan Selat Dardanella masih membara. Gubernur Canakkale Omer Toraman menyebut tujuh pesawat dan enam helikopter dikerahkan untuk memadamkan api dan tidak ada ancaman langsung terhadap permukiman.
Dilansir dari laman Reuters, kebakaran di Provinsi Edirne di utara dan Hatay di selatan telah sepenuhnya dipadamkan, sementara upaya pemadaman di Provinsi Manisa, barat Turki, masih berlangsung.
Di Spanyol, pemadam kebakaran berhasil mengendalikan kebakaran hutan dekat ibu kota Madrid, di wilayah Tres Cantos, yang menewaskan satu orang dan memicu evakuasi 180 warga. Dalam pernyataannya pemerintah regional Madrid mengatakan kondisi yang lebih baik pada malam hari membantu proses penanganan api.
Seorang pria yang mengalami luka bakar di 98 persen tubuhnya dan dievakuasi dengan helikopter ke Rumah Sakit La Paz akhirnya meninggal dunia. Kebakaran tersebut telah menghanguskan lebih dari 1.000 hektar lahan.
Badan meteorologi Spanyol AEMET melaporkan gelombang panas berkepanjangan di Spanyol masih berlanjut pada Selasa kemarin. AEMET mengatakan suhu udara di beberapa wilayah mencapai 44 derajat Celsius.
Para ilmuwan memperingatkan musim panas yang lebih panas dan kering di kawasan Mediterania meningkatkan risiko kebakaran hutan. Begitu api menyala, vegetasi kering dan angin kencang dapat mempercepat penyebarannya hingga sulit dikendalikan, bahkan memicu pusaran api.
Kebakaran hutan semakin sering terjadi di Eropa selatan dan wilayah Mediterania dalam beberapa tahun terakhir akibat perubahan iklim. Pemerintah setempat terus meningkatkan kesiapsiagaan untuk menghadapi ancaman ini.