Kapendam III/Siliwangi Kolonel Inf Mahmuddin mengungkapkan pemicu kericuhan di depan Kampus Universitas Islam Bandung (Unisba), Senin (1/9). Pemicunya adalah massa anarko melempar molotov ke tim yang sedang patroli gabungan di jalan Jalan Tamansari, depan Unisba.
Saat itu, Senin malam (1/9), Kodam III/Siliwangi bersama dengan Polda Jabar sedang melaksanakan patroli gabungan di wilayah Kota Bandung.
"Personel Polri 200 orang dan TNI 45 orang serta menggunakan kendaraan R2 80 Unit, R4 8 unit, Rantis Anoa 2 unit dan Ransus maung 2 unit," kata Mahmuddin kepada kumparan, (2/9).
Patroli gabungan ini sebagai bentuk kesiapsiagaan aparat TNI-Polri dalam menjaga stabilitas keamanan wilayah sekaligus memberikan rasa aman kepada masyarakat.
Salah satunya rute patroli malam itu melewati depan Kampus Unisba. Di sana patroli gabungan menemukan adanya tumpukan batu dan kayu di Jalan Tamansari, serta sejumlah orang berpakaian hitam yang diduga kelompok anarko berusaha melakukan blokade jalan.
Menurutnya, massa anarko itu berupaya memancing aparat untuk masuk ke dalam kampus, namun petugas tidak terpancing. Provokasi dilakukan dengan melemparkan molotov ke arah petugas.
"Itu merupakan upaya provokasi untuk membenturkan aparat dengan mahasiswa. Isu aparat membawa senjata dan memasuki kampus adalah hoaks. Faktanya, jarak petugas saat itu sekitar 200 meter dari kampus Unisba, sehingga tidak benar ada aparat yang masuk ke dalam kampus," katanya.
"Saat melintas di lokasi tersebut sekitar pukul 01.00 WIB dini hari, rombongan patroli sempat diprovokasi oleh kelompok anarko dengan melakukan pelemparan bom molotov, batu, hebel, dan benda-benda lainnya," imbuhnya.
Tim gabungan lalu merespons dengan tembakan gas air mata untuk mengurai massa yang ditembakkan diarahkan ke jalan raya, namun tertiup angin hingga ke area parkiran Unisba.
"Kelompok anarko kemudian melarikan diri masuk ke dalam kampus. Namun sesuai prosedur, aparat tidak melakukan pengejaran lebih lanjut karena mereka sudah berada di dalam area kampus. Saat itu kegiatan patroli dihentikan," jelasnya.
Menurutnya, dari kejadian tersebut tidak ada korban dari pihak kelompok anarko. Sementara dari pihak kepolisian, sebuah kendaraan taktis (rantis) sempat terkena lemparan bom molotov, namun tidak menimbulkan korban jiwa.
"Kami mengimbau masyarakat agar tidak melakukan aktivitas yang dapat mengganggu keamanan dan ketertiban," ucapnya.