
Diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Arya Daru Pangayunan (39) ditemukan tewas di kamar di Guest House Gondia, Jalan Gondangdia Kecil, Jakarta Pusat, Selasa (8/7). Hingga kini, penyebab kematian sang Arya Daru belum diketahui.
Pemeriksaan laboratorium forensik (labfor) sudah dilakukan. Namun, proses analisis tersebut membutuhkan waktu minimal dua minggu sejak sampel pertama kali diambil.
Selain itu, rekaman CCTV di lokasi terus dianalisis untuk mengungkap duduk perkara kematiannya.
“Pemeriksaan labfor itu minimal 2 minggu. Jadi kalau kita hitung dari diambil sampel kemudian hasil keluar, masih ada 6 hari lagi, kurang lebih 6 hari lagi,” kata Kasubbid Penmas Polda Metro Jaya AKBP Reonald Truly Sohumuntal Simanjuntak kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, pada Sabtu (19/7).
Sejumlah saksi pun turut diperiksa. Di antaranya istri Arya Daru, Meta Ayu, penjaga indekos hingga teman kantornya.
Salah satu sumber kumparan mengatakan, saat awal-awal peristiwa itu, sejumlah teman dekat Arya sudah dimintai keterangannya oleh polisi.
Dari hasil pemeriksaan itu, tak ada gelagat aneh Arya dalam seminggu terakhir dia bekerja di kantor.
Bekerja normal seperti biasa. Datang pukul 07.00 WIB, pulang pukul 16.00 WIB.

Namun, masih menurut sumber, ada salah satu teman dekat Arya Daru yang mengaku sempat dicurhati Arya soal hidup. Namun, terkait hal itu kapan dan sesering apa diceritakan, sumber kumparan mengatakan tak mengetahui secara detailnya.
Namun curahan hati itu disinyalir menjadi pertanda dari Arya.
Jenazah Arya ditemukan dalam kondisi kepalanya terbungkus lakban berwarna kuning. Lakban itu rapat, nyaris tak ada celah terbuka dari lilitan lakban itu. Ketatnya lakban itu juga dapat dilihat dari lilitan yang membentuk kepala Arya.
Lalu, sisa lakban itu masih ada di samping kepala korban saat ditemukan.
Sebelumnya, Kapolsek Menteng Kompol Rezha Rahandhani mengatakan dari pemeriksaan sementara yang dilakukan, polisi mendapati adanya sidik jari korban tertempel di lakban tersebut.
"Kalau dari olah TKP awal masih kelihatan sidik jari si korban itu," kata Kapolsek Menteng, Kompol Rezha Rahandi, saat dihubungi kumparan, Rabu (9/7).
Rezha memastikan pihaknya masih melakukan proses pendalaman terkait ada atau tidaknya sidik jadi lain yang menempel di lakban tersebut.