Sumpah Garuda Hitam (Bagian 1)

2 hours ago 1
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

Home > Budaya Friday, 15 Aug 2025, 20:04 WIB

Kapten Sulistio menceritakan bahwa ia baru saja selesai terbang berkeliling di atas Tanjung Karang dan Teluk Betung.

FIKSI AI

KATA “Garuda” yang tersemat pada nama Brigade kami, Brigade Garuda Hitam, bukanlah sekadar nama biasa. Ia adalah identitas dari sebuah divisi yang meliputi lima bagian Sumatera bagian selatan: Provinsi Jambi, Provinsi Sumatera Selatan, Provinsi Bengkulu, dan Provinsi Lampung. Sedangkan kata “Hitam” diambil dari lada hitam, hasil bumi khas Lampung yang telah dikenal di mana-mana. Kami adalah putra-putra terbaik dari tanah Sumatera, bersatu dalam satu tujuan, satu Brigade.

Tahun 1945: di tengah persiapan menjelang Perang Kemerdekaan, Brigade Garuda Hitam disebar di seluruh daerah Lampung, ditambah dua kabupaten di Sumatera Selatan, yaitu Kabupaten Muara Dua yang terkenal dengan Danau Ranau yang indah dan Kabupaten Baturaja yang terletak di jalan kereta api menuju ke utara, ke kota Palembang. Selama masa itu, kami menjalani kehidupan yang damai, tetapi tetap siaga. Seluruh waktu kami manfaatkan untuk menyusun pasukan tempur, mengumpulkan senjata, dan melakukan latihan-latihan pertempuran yang kami jalani dengan penuh kesungguhan. Kami tahu, kedamaian ini hanyalah jeda sebelum badai besar datang.

Suatu hari, di markas Brigade, suasana tegang terasa begitu kuat. Pikiranku berkelana, mengingat kembali bagaimana kami telah mengumpulkan perlengkapan, membangun bengkel persenjataan, dan terus melatih diri. Semua ini kami lakukan demi satu tujuan mulia: mempertahankan Kemerdekaan Negara Republik Indonesia. Semboyan “Hidup matiku untuk Agama dan Tanah-Air” yang terukir di hati setiap pejuang-pejuang dari Laskar, seolah bergaung di setiap sudut markas.

Namun, di tengah ketenangan itu, tiba-tiba saja datanglah seorang penerbang Angkatan Udara Republik Indonesia (AURI). Namanya Kapten Penerbang Sulistio. Kedatangannya sungguh tak terduga, seolah ia datang dari langit itu sendiri, mengingat hubungan telekomunikasi dari daerah ke daerah lain tidak ada sama sekali saat itu.

“Ada tamu penting”, bisik seorang prajurit kepadaku. “Komandan ingin kamu menemuinya”.

Image

MASPRIL ARIES

Penggiat Literasi-Tutor-Penulis & Penerbit Buku -- PALEMBANG - INDONESIA

Read Entire Article