Jasad Brigadir Esco Faska Rely (29) ditemukan tergeletak di sebuah kebun, dengan kondisi leher terikat di sebuah pohon di Kebun Warga, Dusun Nyiur Lembang, Desa Jembatan Gantung, Kecamatan Lembar, Lombok Barat.
Ia ditemukan oleh mertuanya di kebun warga, Saihun, yang mengira Esco tewas bunuh diri.
"Saya yang pertama kali menemukannya. Kalau saya tidak mencari ayam saya yang hilang, mungkin saya tidak akan tahu kalau ada mayat, ternyata dia (Brigadir Esco). Padahal kami di keluarga sudah mencarinya, bahkan sampai menghubungi keluarganya juga di Bonjeruk, Lombok Tengah,” kata Saihun, Senin (25/8).
Sementara kerabat Esco, Ricky, mengaku Esco sudah hilang sejak 13 Agustus lalu. Saat itu Ricky tak menemukan gelagat aneh dari Esco.
"Saya masih simpan chat-nya. Waktu itu dia biasa saja, tidak menunjukkan gelagat aneh atau mencurigakan," kata Ricky.
Istri Korban Sakit 2 Hari Setelah Esco Meninggal
Istri Esco, juga berprofesi sebagai Polwan. Ia juga dikabarkan jatuh sakit 2 hari setelah Esco hilang.
Tapi tak ada laporan kehilangan yang disampaikan keluarga kepada pemerintah desa.
"Istrinya tidak pernah lapor kalau suaminya belum pulang. Tidak ada juga laporan ke tetangga atau ke Kepala Dusun," kata Suhaimi, Kepala Desa Jembatan Gantung, Kecamatan Lembar, Kabupaten Lombok Barat.
Suhaimi mengaku mengetahui adanya penemuan mayat dari warga sekitar. Saat itu ia sedang berada di sawah, lalu bergegas menuju lokasi setelah menerima kabar.
“Saya dapat informasi pertama sekitar pukul 04.30 Wita. Dari sawah saya langsung lari ke lokasi penemuan,” ujarnya.