KPK mengungkap eks Wamenaker Immanuel Ebenezer (Noel) mendapat bagian Rp 3 miliar dan motor Ducati Scrambler dari praktik pemerasan terkait pengurusan sertifikasi K3 di Kemenaker.
Plt Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK, Asep Guntur Rahayu, menjelaskan kini pihaknya tengah mendalami adanya penerimaan-penerimaan lain dari Noel dalam kasus itu.
"Nah, ini apakah ada uang yang lain? Ini yang sedang kita dalami," kata Asep kepada wartawan, Senin (15/8).
Asep menjelaskan, dari hasil penelusuran sementara, Noel masuk di Kemnaker sekitar Oktober 2024. Selama dua bulan pertama menjabat, Noel lebih dulu mengenali lingkungan kerja barunya.
Noel kemudian mengendus adanya praktik pemerasan yang terjadi di kantornya.
"Yang bersangkutan itu pas masuk, orientasi lah di situ kan ya, orientasi. Yang bersangkutan, saudara IEG ini, mengetahui lah akhirnya bahwa ada praktik itu," jelas Asep.
Alih-alih menertibkan praktik itu, Noel malah diduga meminta jatah dari salah satu ASN Kemnaker yang diduga menjadi otak pemerasan itu, Irvian Bobby Mahendro.
"Juga (Noel) dapat informasi bahwa saudara IBM ini adalah Sultan. Nah, makanya dipanggilah Saudara IBM ini. Nah, terjadilah penyerahan uang," ucap Asep.
Sejauh ini, Asep menjelaskan, pihaknya baru mengusut aliran dana dari Irvian Bobby ini. Padahal, Irvian sudah tak lagi menjadi otak dari pemerasan ini setelah dimutasi.
Posisi Irvian, menurut Asep, telah digantikan oleh ASN Kemnaker lain yang bernama Subhan. Aliran dana dari Subhan ini yang nantinya akan didalami KPK, termasuk kepada Noel.
Adapun dalam kasus ini, KPK sudah menetapkan 11 orang sebagai tersangka. Mereka, yakni:
Dalam konferensi pers pengungkapan kasus tersebut, KPK mengungkapkan bahwa pemerasan ini terjadi pada 2019-2024.
KPK menjelaskan bahwa dalam proses penerbitan sertifikat tersebut, harganya dibuat mahal dan uangnya mengalir ke sejumlah pejabat. Nilainya tak tanggung-tanggung, yakni mencapai Rp 81 miliar.
Di balik itu, ada ASN Kemnaker yang menjadi pihak penerima uang paling banyak, yakni Rp 69 miliar. Dia diduga sebagai otak pemerasan ini. Sosok tersebut yakni Irvian Bobby Mahendro (IBM) selaku Koordinator Bidang Kelembagaan dan Personel K3 tahun 2022 sampai dengan 2025.
Uang tersebut digunakannya untuk belanja, hiburan, DP rumah, hingga setoran tunai kepada sejumlah pihak. Irvian juga diduga menggunakan uang itu untuk membeli mobil mewah.
Sementara Noel diduga mendapat jatah Rp 3 miliar dan motor Ducati Scrambler. Uang itu diterimanya pada Desember 2024 atau 2 bulan setelah dilantik menjadi Wamenaker.
Setelah ditetapkan sebagai tersangka, Noel juga menyampaikan permohonan maafnya kepada sejumlah pihak. Noel juga membantah telah di-OTT KPK. Dia juga menyebut kasus yang menjeratnya bukanlah terkait pemerasan.