
PT Bank Amar Indonesia Tbk (Amar Bank/AMAR) mengumumkan pembagian dividen tunai sebesar Rp 95,47 miliar atau setara Rp 5,30 per lembar saham. Keputusan tersebut diambil dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar di Jakarta, Selasa (17/6).
Pembagian dividen ini dilakukan di tengah capaian kinerja keuangan perusahaan yang mencatatkan pertumbuhan laba tertinggi sejak mulai beroperasi.
Pada kuartal I 2025, Amar Bank membukukan laba bersih sebesar Rp 67,5 miliar, naik 38,1 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
"Hal ini menjadikan kami sebagai bank dengan strong profit, solid growth dan juga terus menunjukkan eksistensinya di UMKN maupun pihak-pihak yang underserved. Kita RUPST menyetujui untuk membagikan dividen, dengan dividen payout ratio lebih dari 75%," ucap SVP of Finance Amar Bank, David Wirawan, saat konferensi pers di Hotel Movenpick Jakarta, Selasa (17/6).
Kemudian, dari sisi operasional, pendapatan bunga bersih bank tumbuh 19,06 persen. Total pendapatan operasional tercatat Rp 463,7 miliar atau naik 22,88 persen secara tahunan.
Rasio profitabilitas juga menunjukkan perbaikan dengan Return on Assets (ROA) sebesar 6,94 persen dan Return on Equity (ROE) sebesar 8,13 persen.
David menjelaskan, portofolio kredit Amar Bank meningkat 15,83 persen secara tahunan, sementara rasio kredit bermasalah (NPL) ada di angka 1,48 persen. Rasio efisiensi biaya operasional (BOPO) turun menjadi 81,79 persen.
Adapun, struktur permodalan dinilai kuat dengan Capital Adequacy Ratio (CAR) sebesar 121,6 persen, Liquidity Coverage Ratio (LCR) sebesar 3.860 persen, dan Net Stable Funding Ratio (NSFR) sebesar 163 persen, seluruhnya jauh di atas ketentuan minimum regulator.
David juga menyampaikan Amar Bank akan terus memperluas penyaluran kredit, terutama ke sektor UMKM dan ritel, serta mengoptimalkan penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) dan meningkatkan rasio dana murah (CASA). Inisiatif digital juga menjadi bagian dari upaya efisiensi.